Mohon tunggu...
Danny Prasetyo
Danny Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Menulis adalah buah karya dari sebuah ide

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hati-hati Keuntungan Investasi Palsu

4 Januari 2023   07:08 Diperbarui: 4 Januari 2023   07:14 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki tahun 2023 sebagian orang pasti ingin merubah nasib maupun hidupnya untuk lebih baik lagi. Tentu hal ini adalah keinginan yang wajar dan justru hal positif untuk direncanakan dan kemudian dilakukan.

Ibarat ingin mencapai suatu daerah maka perlu adanya sarana untuk tujuan dapat terlaksana. Salah satunya untuk menjadi sejahtera atau hidup lebih baik secara ekonomi tentu saja mendapat keuntungan.

Tulisan ini sebenarnya terinspirasi saat istri saya pergi untuk membeli sayur di tempat biasa berbelanja untuk bahan memasak di rumah. Sembari berbelanja, ada dua orang ibu yang bercerita dengan sedih karena ada anggota keluarganya yang tertipu keuntungan palsu yang ditawarkan oleh pihak tertentu karena ingin mendapat keuntungan cepat.

Awalnya apa yang dilakukan menghasilkan keuntungan secara cepat dengan hasil yang besar. Hal ini tentu membuat seseorang akan makin tertarik untuk mendalami bahkan terus menambah modalnya, dan tanpa disadari itu justru membahayakan.

Ibarat ada pepatah yang berkata "easy come, easy go', seolah juga berlaku pada cerita tersebut. Keuntungan yang awalnya diraih secara cepat dan besar serta menjanjikan tersebut, lama kelamaan menjadi seperti candu dan menjerat korbannya.

Tentu bagi sebagian orang merasa tidak akan terjebak dalam hal ini karena merasa sudah mengenal tentang investasi. Akan tetapi, keuntungan dalam waktu singkat, seringkali akan mengubah rasionalitas dan logika seseorang, tanpa memandang pendidikan ataupun pengetahuan seseorang.

Sebagai contoh, seseorang yang awalnya tidak percaya akan kegiatan investasi karena memang tidak jelas skemanya, namun karena yang mengajak adalah rekan atau seseorang yang dikenalnya tentu bisa menjadi goyah. Bahkan tidak hanya itu, apalagi ketika dirinya diberikan contoh keuntungan yang sudah diraih temannya, maka bisa menggoyahkan logika dan pengetahuannya.

"Coba saja dulu, menggunakan dana kecil yang kalau hilang tidak akan membuatmu rugi, tapi kalau untung kamu bisa teruskan" begitu mungkin kalimat yang muncul. Kemudian dari rasa ingin tahu dengan menggunakan dana yang kecil, ternyata hanya dalam tempo hitungan hari sudah menghasilkan keuntungan 2 kali lipat.

Rasa penyesalan muncul (padahal mendapat keuntungan), karena tidak memasukkan dana yang lebih besar sebelumnya. Dari hal seperti inilah kemudian mulai tertarik dan menambah kembali dana modal yang tadinya sedikit itu perlahan-lahan makin besar, tanpa memikirkan apa yang dapat terjadi di waktu mendatang.

"Cuan...cuan...cuan" mungkin itu yang terlintas dalam benaknya karena merasa ingin mendapat keuntungan banyak dalam jangka waktu pendek atau cepat. Akhirnya seiring berjalannya waktu, karena tidak mempelajari dengan lebih lanjut, tetapi justru hanya berpikir pada keuntungan jangka pendek, maka yang muncul adalah keserakahan dalam diri seseorang.

Tentu tidak salah jika ingin mendapat keuntungan, karena bukankah memang tujuan seseorang berinvestasi adalah mendapat keuntungan? Akan tetapi, ibarat menanam benih maka tidak mungkin dalam waktu sehari, seminggu ataupun sebulan akan menjadi sebuah pohon besar, karena segala sesuatunya butuh proses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun