Mohon tunggu...
Danny Prasetyo
Danny Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Menulis adalah buah karya dari sebuah ide

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kaya Itu Memberi ataukah Mendapat?

30 Mei 2021   11:37 Diperbarui: 30 Mei 2021   12:00 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Warren Buffet dan Bill Gates, membaca nama-nama tersebut, hal apakah yang terlintas di benak anda? Orang terkaya di dunia, pencipta teknologi, investor saham yang sukses, dermawan, dan jawaban-jawaban lainnya yang mungkin akan muncul hanya dari contoh 2 orang ini saja. Berkaitan dengan tulisan ini, saya memilih hanya akan membahas dari sisi orang kaya tapi juga dermawan

Seseorang menjadi kaya biasanya karena dia mendapat hasil keuntungan dari usaha atau pekerjaan yg dilakukan dengan bekerja keras dan maksimal. Biasanya mereka bukan orang yang bermalasan dan tidur-tiduran saja, tetapi mereka aktif mengerjakan sesuatu yang sesuai kompetensinya dan kemudian mereka mendapat hasil dari pekerjaannya tersebut. 

Gaji dari perusahaan jika seorang karyawan atau keuntungan dari hasil usahanya jika anda seorang pengusaha, itulah yang menjadi pendapatan anda. Kemudian ketika anda dapat mengelola uang yang anda dapatkan, maka sedikit demi sedikit anda kumpulkan dan nantinya tentu akan menjadi kekayaan yang anda miliki dari hasil yang didapat dari pekerjaan atau usaha tersebut.

Hemat pangkat kaya, merupakan hal yang sering kita dengar sejak dahulu dan tentu berhemat maknanya ialah meminimalisir pengeluaran (memberi) dari hasil yang sudah didapatkan. Dengan kata lain, pemahaman yang terbentuk ialah kita menjadi kaya karena mendapat dan mengelola apa yang  didapat dan bukan memberi atau mengeluarkan.

Tentu pemahaman tersebut tidak berlaku secara umum, karena ternyata ada juga yang mengatakan kalau kita bisa disebut kaya jika kita memberi kepada orang lain. Mungkin yang dimaksud disini ialah tidak harus memiliki kekayaan materi yang berlimpah untuk kita bisa memberi buat orang lain.

Kembali kepada kedua tokoh di awal tulisan ini, yang pasti sebagian besar dari kita sepakat bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki kekayaan yang berlimpah. Menariknya, ada persamaan dari kedua orang tersebut yaitu mereka tidak hanya mempertahankan apa yang sudah mereka dapat dengan susah payah (tentu butuh waktu, proses, tenaga) untuk mengumpulkan kekayaan yang didapat, namun mereka memiliki persamaan yaitu suka memberi atau mendonasikan kekayaan yang dimiliki.

Bisa jadi kita akan berkata, tentu saja mereka bisa memberi khan harta mereka sudah berlimpah dan mereka sudah jadi orang kaya. Nanti kalau saya sudah menjadi kekayaan saya seperti mereka baru saya akan memberi buat orang lain.

Menjadi kaya itu bukan dimulai dari memiliki harta yang berlimpah, tetapi justru dari memiliki mental dan karakter berbagi atau mau memberi. Ketika seseorang memiliki karakter suka berbagi atau memberi, sebenarnya dia sudah menjadi orang kaya secara pribadinya, walau belum secara materinya.

Salah satu ciri orang yang kaya menurut pendapat saya ialah seorang yang mau untuk berbagi dan memberi kepada orang lain. Jika seseorang memiliki harta kekayaan berlimpah tetapi tidak memiliki keinginan untuk berbagi apalagi memberi, maka sebenarnya dia belum dikatakan kaya karena masih ingin terus mencari dan mendapat lebih dan lebih lagi.

Ciri lainnya seorang dapat dikatakan kaya ialah ketika dia sudah merasa cukup buat dirinya dan berpikir juga buat sesama. Keinginan mendapat lebih inilah yang membuat seseorang memiliki rasa tidak puas dalam dirinya, sehingga orang yang tidak puas biasanya akan merasa kekurangan dan orang yang kekurangan berarti sebenarnya dia belum merasa kaya. 

Jadi seorang dikatakan kaya itu bukan karena dia mendapat lebih dan lebih lagi, tetapi justru ketika dia merasa sudah cukup dan bersyukur dengan yang dimilikinya, seberapa pun itu dan dia dapat berbagi kepada sesama, walau mungkin terlihat kecil dalam nominal materi. Mari memiliki karakter kaya yang mau untuk memberi dan bukannya hanya ingin mendapat saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun