Mohon tunggu...
Dani Wijaya
Dani Wijaya Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Keras

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fitnah Keji Faizal Assegaf untuk Adu Domba Umat Islam di Tahun Politik

12 November 2017   11:04 Diperbarui: 12 November 2017   11:09 3176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah tahun politik saat ini, persaingan antar kelompok kepentingan politik semakin tajam. Apalagi berada dalam situasi menjelang pemilihan kepala daerah.

Hal itu seperti yang terjadi di beberapa daerah, mulai dari DKI Jakarta dan terakhir akan merembet ke Jawa Barat. Sayangnya, dalam persaingan tersebut isu dan sentimen SARA menjadi komoditas utama.

Hal seperti itu terlihat setidaknya dalam artikel-artikel provokatif yang beredar di media sosial. Seperti tulisan Faizal Assegaf yang berjudul "Tabligh Akbar Garut Simbol Perlawanan buat PDIP di Pilgub Jabar".

Dalam artikel tersebut, ia menyebutkan bahwa Tabligh Akbar di Garut sebagai deklarasi perlawanan atas arogansi PDIP.
Kebangkitan kesadaran umat dalam solidaritas Bela Islam yang kini mulai merambah ke Jawa Barat dan akan berlanjut ke Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Katanya, reaksi kemarahan umat dipicu oleh sikap PDIP yang dinilai terlampau menzalimi rakyat dan getol menunjukan kebencian membabi buta kepada Islam.

Bila diamati, artikel yang ditulis oleh orang yang mengaku aktivis reformasi ini sungguh miris sekaligus mengkhawatirkan. Karena substansi dalam artikel tersebut berisi provokasi agar rakyat tidak memilih partai tertentu, bukan dengan pertimbangan rasional dan berdasarkan kebijakan politik, namun karena sentimen agama.

Hal ini tentu akan mempertajam perbedaan diantara warga negara. Efek samping yang mungkin tak dipikirkannya adalah berpotensi membuat gesekan antar pemilih karena isu SARA. Tentu, hal ini sebenarnya tak sesuai dengan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Kemudian secara substansi bila ditilik lebih dalam, apa yang disampaikan oleh Faizal Assegaf ini sangat politis dan secara tendensius menyudutkan PDIP melalui fitnah bahwa pemerintahan saat ini menunjukan kebencian pada umat Islam.

Tuduhan dan fitnah di atas sangat keji. Karena selain tidak berdasarkan fakta yang jelas, juga tak ada bukti yang memadai. Apalagi dibumbui dengan fitnah bahwa Perppu Ormas adalah amunisi untuk menyerang umat Islam.

Tindakan Faizal Assegaf melalui artikelnya tersebut  sungguh tidak dewasa. Ia mengorbankan toleransi yang sudah terbangun selama ini, stabilitas masyarakat dan kerukunan hidup antar umat beragama hanya untuk mendukung kepentingan politik tertentu. Terutama mereka yang selalu menggunakan agama sebagai tameng dalam politik.

Dengan demikian, hal di atas dapat dikatakan merupakan langkah politik yang memanfaatkan agama dan identitas tertentu untuk tujuan politik. Ia menggunakan sentimen SARA untuk menjatuhkan lawan politiknya, yaitu Presiden Jokowi agar tidak terpilih pada Pilpres 2019.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun