Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Insiden Bunuh Diri NW dan Buramnya Penanganan Kekerasan Seksual

4 Desember 2021   16:53 Diperbarui: 5 Desember 2021   23:31 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kekerasan seksual. Sumber: detik.com

Siang tadi, saya membuka akun twitter hanya sekedar mengtweet. Kemudian saya membuka kolom trend, ada satu tagar yang ditweet puluhan ribu, hingga tulisan ini terbit, tweet tersebut kira-kira lebih dari 50 ribu. 

Tagar tersebut berisi dukungan dari warga maya terkait kasus yang menimpa seorang mahasiswi bernama Novia Widyasari (NW). Dari beberapa sumber yang saya baca, NW adalah seorang mahasiswi pendidikan Bahasa Inggris dan harus mengakhiri hidupnya dengan jalan meminum racun. 

Jasad NW tergeletak di samping makam ayahandanya. Dari beberapa info, bunuh dirinya NW bukan karena kepergian sang ayah. Melainkan karena kasus kekerasan seksual yang menimpa dirinya. 

Dari beberapa thread yang beredar di twitter, NW sempat mengalami pelecehan seksual oleh seniornya di kampus. Namun, NW sulit mencari keadilan atas tindakan itu. 

Tak lama setelah itu, datang seorang lelaki berinisial R kepada NW. Si R merupakan anggota kepolisian dan akhirnya mereka berdua menjalin kasih. Katanya R begitu baik pada NW sampai ia jatuh hati. 

Suatu ketika, R mengajak NW liburan ke sebuah penginapan. R kemudian memberi obat pada NW, NW kemudian tertidur pulas dan disitulah R melakukan aksi bejatnya. 

Empat bulan setelah itu, NW menyadari bahwa dirinya hamil oleh R. NW kemudian menuntut sang kekasih agar bertanggung jawab. Akan tetapi, R meminta NW untuk menggugurkan kandungan. 

Tentu saja NW menolak itu karena ia akan membunuh calon anaknya. NW kemudian mengadu pada keluarga R. Keluarga R akan mencari jalan terbaik bagi keduanya. 

Tidak lama  setelah itu, R tiba ke rumah NW dan mengatakan hal yang berbeda. Keluarga R mengatakan jika tidak bisa menikahkan R dengan NW. Hal itu karena R baru saja menjadi polisi dan butuh waktu untuk menikah. 

Rumah NW kemudian mendapat teror berupa bom suara. Bahkan listrik rumah NW mati. Teror tersebut berlangsung selama dua hari. Hal itulah yang membuat NW begitu depresi dan tidak bisa menahan beban berat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun