Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terebang, Kesenian Khas Sunda yang Sarat Mistis

3 November 2021   10:40 Diperbarui: 3 November 2021   10:55 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seni terebang. Via: wasunda.com

Selain itu, dalam upacara ngaruwat kerap menyembelih ayam camani atau kambing hitam. Bagi saya, itu adalah kearifan lokal, hanya itu saja yang saya nilai. 

Sebelum terebang dimulai, biasanya akan memanjatkan doa-doa beserta sesajen. Setelah itu terebang pun dumulai hingga larut malam. Lalu, darimana sisi mistis seni terebang itu? 

Tentu saja orang yang menari, ketika mereka menari diiringi musik terebang, mereka yang menari konon katanya dirasuki makhluk tak kasat mata. Entah benar atau tidak, tapi menari di sini jauh berbeda dengan menari dalam acara hiburan. 

Terkadang, satu di antara mereka memakan sesajen yang disediakan sebelumnya. Ada juga yang mengupas kelapa muda dengan gigi, dan memakan bara api yang dibumbui kemennyan.

Ada juga yang memakan rokok saat masih menyala hingga pecahan beling. Inilah sisi mistis yang masih kental dari seni terebang. Zaman terus berganti, terebang menyesuaikan dengan perkembangan zaman. 

Jika dulu hanya memakai alat seperti rebana saja, kini di daerah saya sudah memakai alat musik lain seperti terompet, lagu yang dipakai juga agak modern. Tapi tetap lagu Sunda yang dipakai.

Lagu terebang zaman dulu tak seperti itu, mungkin saja seperti pupujian bahkan salawat. Bahkan, menurut beberapa sumber yang saya dapatakan, pada masa lalu terebang menjadi sarana untuk berdakwah.

Itu sebabnya, di beberapa daerah Sunda ada yang memakai salawat. Tapi, zaman telah berubah terebang tak lagi diadakan pada upacara seperti ngaruwat rumah melainkan menjadi sarana hiburan. 

Misalnya hiburan dalam hajatan nikahan, biasanya malam harinya akan mengadakan seni terebang hingga pagi buta. Meskipun begitu, tetap saja mistis tidak bisa dipisahkan dari seni ini. 

Hal itu karena setiap penari yang menari dianggap dirasuki roh halus. Saya pernah bertanya kepada mereka yang suka menari terebang, katanya tubuh mereka seperti ada yang menggerakan. 

Gerakan tarian dalam terebang pun tak sama saat joget dangdut, mungkin gerakannya seperti silat. Satu lagi, mereka yang menari menutup mata. Entah mengapa demikian, yang jelas itulah sisi mistisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun