Pada tahun 2019 sebelum covid-19 hadir di dunia yang fana ini, sekitar bulan Agustus saya sedang KKN di desa Sukawening, Ciwidey. KKN adalah salah satu hal yang berkesan.
Saya beruntung bisa KKN langsung turun ke lapangan, hal itu karena ketika KKN banyak kisah yang saya petik dan akan selalu dikenang. Orang-orangnya pun beragam.Â
Ada yang malas hobinya rebahan seperti saya, ada yang cinlok, jarang mandi, bisa bergaul dengan masyarakat dan masih banyak lagi. Semua karakter itu menyatu dalam satu atap.Â
Di sisi lain, ada kisah menarik saat KKN. Salah satunya kisah mistis. Saya kira KKN dan kisah mistis akan selalu ada, Apalagi saat itu begitu viral tentang KKN Desa Penari.Â
Viralnya KKN Desa Penari berbarengan dengan saya yang sedang KKN juga. Jadi, ada kondisi yang pas saat membaca kisah itu.Â
Sebelum melaksanakan KKN, terlebih dahulu saya dan tim mencari rumah untuk dijadikan posko.Â
Singkat cerita, teman saya dapat rumah yang luas. Mungkin bukan rumah, tapi villa. Villa yang saya huni cukup jauh dari alun-alun Ciwidey. Halaman depan hanya sawah.Â
Di sisi lain, jika ingin ke alun-alun Ciwidey kira-kira harus naik motor 20 menit. Medannya pun cukup serem jika malam. Hal itu karena minimnya penerangan ditambah lagi, di sisi jalan masih lebat pohon bambu.Â
Saya pernah sekali ke alun-alun jam 8 malam. Jalan yang dipenuhi pohon bambu itu begitu gelap, tidak ada lampu. Hanya lampu motor saja saat itu.Â
Kembali ke villa, villa terdiri dari dua bangunan utama. Kami menyebutnya rumah atas dan bawah. Rumah bawah cukup luas, dan dijadikan tempat untuk para lelaki.