Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membawa Jimat Keberuntungan saat Ujian CPNS

26 Agustus 2021   14:56 Diperbarui: 26 Agustus 2021   15:05 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelaksanaan ujian SKD CPNS. Sumber: kompas.com

PNS masih menjadi profesi idaman bagi sebagian masyarakat. Hal itu bisa dilihat dari antusiasme pendaftarnya setiap kali pemerintah membuka lowongan CPNS. 

Tidak sedikit juga para orang tua yang berharap agar memiliki menantu seorang ASN. Apalagi TNI atau Polri, gagah dengan seragamnya, idaman sekali. 

Alasannya jelas, penghidupan seorang ASN sudah dijamin oleh negara. Pada tahun 2021, pemerintah kembali membuka penerimaan CPNS untuk 1 juta lebih formasi. 

Namun untuk kali ini, formasi terbanyak adalah untuk guru dan nakes. Tentunya ada beberapa tahap agar bisa lolos menjadi seorang ASN. Tahap pertama harus lolos administrasi. 

Setelah peserta dinyatakan lolos administrasi, maka peserta berhak untuk mengikuti SKD. Jika lolos SKD, maka akan lanjut SKB, dan seterusnya. 

Untuk jadwal SKD tahun ini, BKN sudah merilisnya secara resmi, yaitu dimulai tanggal 2 September. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah wajib vaksin tahap pertama untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali. 

Nah, beberapa cara dilakukan agar bisa lolos tahap SKD. Mulai dari belajar sana-sini, bimbel, ikut TO sana-sini, hingga membawa jimat keberuntungan saat ujian. 

Hal itu ditemukan saat penerimaan CPNS tahun 2020 lalu. Beberapa peserta kedapatan membawa jimat saat mengikuti ujian CPNS.

Jimat tersebut bermacam-macam, ada yang berupa kalung putih, ada juga batu akik yang dibungkus dengan kain putih dan sebagainya.

BKN sendiri menyayangkan mengapa masih ada yang percaya dengan hal semacam itu. BKN bahkan berujar bahwa “jinnya gak ngerti komputer.” Hal tersebut karena sistem ujian CPNS sudah berbasis online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun