Pesta olahraga olimpiade Tokyo sudah dimulai. Beberapa atlet kita tampil luar biasa dalam olimpiade kali ini. Pada cabang olahraga bulutangkis, tunggal putera Indoneisa Jonatan Christie berhasil mengalahkan Aram Mahmoud dengan dua set langsung.
Sementara itu, untuk sektor ganda putera yang diwakili The Minions juga berhasil meraih kemenangan. Pada sektor ganda campuran yang diwakili Praveen Jordan/melati Oktavianti juga berhasil meraih kemenangan.
Pada hari ini, Indonesia berbangga karena salah satu atlet kita yaitu Windy Cantika Aisah berhasil menyumbangkan medali perunggu lewat cabang olahraga angkat besi. Windi menjadi atlet pertama asal Indonesia yang berhasil menyumbang medali bang Indonesia.
Windi Cantika turun pada angkat besi perempuan kelas 49 kg. Windy Cantika Aisah berhak mendapatkan medali perunggu setelah berhasil menempati posisi ketiga dengan total angkatan 194kg.
Dalam kategori snatch, Windy sempat gagal pada kesempatan pertama dengan angkatan 84 kg. Akan tetapi, pada kesempatan kedua Windy berhasil mengangkat beban tersebut dengan sempurna.
Kejutan kemudian terjadi pada kategori clean and jerk, Windy berhasil mengangkat beban seberat 110 kg. Total angkatan Windy sendiri pada olimpiade kali ini 194 kg sekaligus memastikan meraih medali perunggu.
Sementara itu, untuk medali emas sendiri diraih oleh lifter asal China Hoi Zhihul dengan total angkatan 210 kg. Sementara untuk medali perak diraih lifter asal India Chanu Mirabai dengan total angkatan 202 kg.
Sumbangan medali pada angkat besi menambah sejarah bahwa dalam cabang olahraga ini selalu menyumbang medali sejak olimpiade London 2012. Tentunya kita harus berbangga dengan capaian yang diraih oleh Windy.
Jujur ketika saya menonton aksi Windy di teve tadi, saya kaget ternyata Windy masih berusia sangat belia yaitu 19 tahun. Usia tersebut sama dengan usia adik saya saat ini.
Akan tetapi, capaiannya dalam olimpiade ini patut dibanggakan. Apalagi usianya masih muda, ini adalah awal untuk mencapai prestasi yang lebih baik lagi pada ajang bergengsi lainnnya.
Tidak hanya itu, ternyata lifter asal Kota Kembang ini sudah mengikuti beberapa turnamen angkat besi. Turnamen pertama Windy yang masuk dalam perhitungan poin adalah Asian Championship di China pada bula April 2019 lalu.
Pada turnamen tersebut, Windy berhasil mencatatkan angakatan total 177 kg dari snatch 80 kg dan clean and jerk 97 kg.
Kemudian pada ajang Junior World Championship di Fiji pada Juni 2019, Windi berhasil menambah peformanya dengan total angkatan 179 kg dengan total angkatan snatch 81 kg dan clean and jerk 98 kg.
Tren positif terus berlanjut pada kejuaraan IWF World Championship 2019 di Pattaya. Windy berhasil menorehkan total angkatan 182 kg hasil dari snatch 82 kg dan clean and jerk 100 kg.
Kemudian pada kejuaraan Junior Championship di Pyongyang, Korea Utara total angkatan Windi adalah 186 Kg dengan snatch 84 kg dan clean and jerk 102 kg.
Tren positif Windy terus berlanjut pada Sea Games yang digelar di Filipina, Windi memecahkan rekor dunia angkat besi pada kategori 49 kg junior dengan total angkataan 190 kg dari snatch 96 kg dan clean and jerk 104 kg.
Pada 2020, sekaligus ajang terkahir Windy pada ajang kejuataan junior Windi berhasil menorehkan total angkatan 191 kg. Kemudian pada Olimpiade Tokyo 2020, Windy meraih total angatan 194 kg.
Tentunya kita patut bangga dengan capaian positif tersebut. Hal tersebut memastikan bahwa pada cabang olahraga ini, Indonesia patut diperhitungkan dunia.
Masa depan Windy masih jauh, torehan-torehan positif lainnya bukan tidak mungkin akan diraih kelak. Semoga saja, medali perunggu ini membuat atlet kita yang lain menjadi terpacu untuk terus menymbang medali bagi Indonesia.
Sekali lagi, selamat untuk Windy Cantika Aisah yang behasil membawa nama Indonesia pada olimpiade kali ini. Semoga saja, raihan ini menjadi awal yang baik untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi.
