Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kerah Biru, Representatif Profesi Kaum Perempuan di Majalaya

9 April 2021   12:42 Diperbarui: 1 Mei 2021   01:13 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Via detik.com

Lalu bagaimana dengan kaum pria? Sama halnya dengan perempuan, kaum pria pun demikian. Tetapi, untuk di pabrik besar sekelas PT, pekerjaan kaum pria jauh lebih berat, biasanya ditempatkan di gudang untuk urusan tenaga. 

Itu sebabnya saya tidak dianjurkan bekerja di pabrik, mengingat fisik saya yang kurus krempeng. Sedangkan perempuan bekerja di bagian produksi barang di depan mesin. 

Apakah semua perempuan bekerja menjadi buruh? Tidak, bagi yang ekonominya mampu, akan melanjutkan ke perguruan tinggi, biasanya menjadi perawat. Tetapi itu hanya sebagian kecil saja.  

Alasan perawat sendiri dipilih jelas karena ada RSUD Laswi (dulunya RSUD majalaya). Jadi bagi mereka yang mampu, akan melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas, harapannya bisa bekerja di rumah sakit.  

Selain perawat, biasanya guru menjadi opsi lain di daerah saya. Hal tersebut karena sekolah negeri maupun swasta cukup banyak, dan tenaga guru kurang. 

Bagi mereka yang mampu, maka pekerjaan seperti sudah ditakdirkan. Bekerja di rumah sakit sebagai perawat atau mengabdi di sekolah sebagai guru. Buruh hanyalah pelarian bagi mereka yang menjerit karena desakan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun