Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Lagi, Kini Mabes Polri yang Mendapatkan Ancaman Teror

31 Maret 2021   19:14 Diperbarui: 31 Maret 2021   19:30 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penembakan. Via Kompas.com

Sore tadi saya membuka akun twitter saya untuk melihat trending yang ada di twitter. Dan di trending ada kata Mabes Polri, ketika saya membuka cuitan dengan kata Mabes Polri. Yang muncul adalah video baku tembak. 

Untuk mencari tahu akan hal itu, kemudian saya mengecek kebenaran tersebut di media. Dan benar, Mabes Polri mendapatkan ancaman teror dari seseorang yang tidak dikenal. 

Dikutip dari kompas.com, beredar video baku tembak antara kepolisian dengan seseorang yang tidak dikenal. Pelaku menggunakan pakaian serba hitam, dan terlibat adu tembak dengan kepolisian.

Sejauh ini belum diketahui identitas dari pelaku, tetapi pihak kepolisian berhasil melumpuhkam aksi teror tersebut. 

Baru saja kejadian terorisme tersebut terjadi menimpa saudara kita di Makassar Sulawesi Selatan. Keadaan masih belum pulih kini ada ancaman lain yang semakin memperkeruh suasana. 

Kejadian yang menyebabkan teror di markas kepolisian bukan kali ini terjadi, tetapi pada 2018 lalu Mapolda Riau juga pernah mengalami hal yang serupa. Tetapi kali ini berbeda, yang mendapat ancaman teror tersebut adalah markas pusat. 

Kejadian tersebut seakan-akan mengisyaratkan, bahwa mereka tidak sedang bermain-main. Markas Polri pun jadi target ancaman teror ini.

Mereka seakan menunjukkan bahwa, saya bisa mengancam tempat aparat sekalipun yang sejatinya memiliki keamanan yang ketat. Apalagi di tempat yang minim dari keamanannya. Ini hanya opini saya semata semoga saja meleset. 

Yang jelas, ancaman radikalisme nyata adanya. Meskipun organisasi terorisme seperti JAD sudah dibubarkan melalui putusan pengadilan, hal itu belum cukup, akarnya bukan dari sana. Organisasi hanya wadah semata. 

Permasalahannya menurut saya adalah ideologi yang dianut itu sendiri, organisasi boleh bubar, tetapi ideologi radikalisme belum mati. Bom bunuh diri kemarin dan serangan terhadap Mabes Polri menjadi bukti bahwa radikalisme masih ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun