Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kehendak Bebas dalam Dunia "Attack on Titan"

17 Maret 2021   15:29 Diperbarui: 17 Maret 2021   21:30 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anime Attack on Titan via kontan.co.id

Begitupun dengan sikap Armin yang selalu menemui Anie, dalam pandangan ini, itu bukanlah kehendaknya sendiri. Tetapi ada satu peristiwa yang menentukan mengapa Armin selalu bertemu dengan Anie, yaitu Armin menjadi pewaris kolosal titan. Nah jadi dalam determinisme kehendak bebas itu hanyalah ilusi belaka.

Determinisme menganggap bahwa segala sesuatu, fenomena alam dan segala sesuatu yang terjadi, termasuk kesadaran manusia tunduk dalam satu hukum, yaitu hukum sebab akibat. Dunia dan segalanya seperti mesin, mekanis. Jadi ada sebab dan asal muasalnya. Bahkan pikiranpun begitu, pikiran sejatinya karena reaksi atau zat-zat yang ada dalam tubuh kita sehingga kita bisa berpikir. Pandangan ini memposisikan materi sebagai yang utama, hal ini karena pengaruh dari paham materialisme.

Jelas sekali bahwa pikiran bukanlah objek materi, melainkan ruhani. Meskipun menggunakan materi yaitu otak, tetapi kegiatan berpikir bukanlah satu aspek yang bisa dihitung dengan mekanisme mekanis seperti matematika. Maka dengan sendirinya paham ini menolak esensi dari jiwa itu sendiri yang mempunyai kehendak.

Lebih jauh dari itu, saya lahir ke dunia ini merupakan hasil dari sistem mekanis tadi, yaitu sebab akibat. Pertemuan ibu saya dan bapak saya yang kemudian menikah itulah yang membuat saya ada di dunia itu. Di satu sisi memang benar, tetapi di sisi lain kita seakan-akan tidak diberi kemerdekaan walau hanya dalam berpikir dan mengambil keputusan.

Terkait ada atau tidaknya kehendak bebas, tetap saja kita harus bisa mengontrol diri. Meskipun tidak dipungkiri bahwa manusia mempunyai kehendak yang mana itu bagian dari jiwa, tetap saja kita harus mengontrolnya, yaitu dengan rasio kita sendiri, rasio lah yang akan menentukan suatu kehendak kapan dituruti atau tidak.

Jika kita melibatkan akal dalam menuruti kehendak, maka risiko seperti moral atau nilai bisa kita timbang. Itulah yang membuat kita sebagai manusia menjadi istimewa dibandingkan dengan makhluk lain, karena kita diberkati dengan rasio.

Semua makhluk hidup tentunya mempunyai ciri-ciri yang sama, tetapi ada keutamaan yang harus dioptimalkan, kuda disebut sebagai kuda apabila mencapai keutamaannya yaitu belari kencang, manusia akan mencapai keutamaanya apabila menggunakan rasionya.

Apa yang dilakukan oleh Eren dan Light Yagami yang ingin menciptakan dunia ideal versi dirinya, dunia tanpa ada orang jahat, dunia tanpa ada permusuhan ras yang hanya menyisakan satu ras saja, sekilas memang terlihat baik, tetapi jika melibatkan rasio maka hasilnya berbeda. Tetapi jika demikan tentunya cerita tidak akan seru dan menarik.

Meskipun determinisme mengesampingkan kehendak, kita juga bisa mengambil sisi baiknya, yaitu buatlah hidup kita menjadi lebih bermakna, lebih baik dari kemarin. Karena hal yang kita lakukan sekarang akan menentukan ke depannya nanti. Jika hal-hal baik yang kita tanam maka hal baik di masa mendatang akan kita dapat dan sebaliknya. Hal ini bisa menjauhkan kita pada sifat fatalisme.

Itulah pelajaran yang saya ambil dari anime ini. Ini hanya opini pribadi, bagi yang baru nonton anime baru-baru ini jangan terlalu dianggap serius tulisan ini, atau apabila ada yang memang tidak suka anime tetapi paham dengan maksud saya itu sih lebih baik, saya hanya mengangkat sisi lain dari animenya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun