Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kehendak Bebas dalam Dunia "Attack on Titan"

17 Maret 2021   15:29 Diperbarui: 17 Maret 2021   21:30 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anime Attack on Titan via kontan.co.id

Yang menarik dalam percakapan ini adalah perbincangan ini membahas tentang kehendak bebas. Kehendak bebas atau dalam bahasa inggris disebut dengan free will adalah kemampuan seseorang untuk memilih tindakan diantara alternatif tindakan lain. Kehendak bebas sudah menjadi perdebatan yang panjang dalam sejarah.

Ada yang megakui ada juga yang tidak mengakui, orang yang tidak mengakui biasanya menyebut kehendak bebas hanya sebagai ilusi belaka. Nah lantas apakah yang dilakukan Eren itu murni dari kehendak bebasnya atau ada pengaruh eksternal? Mungkin untuk menjawab ini saya akan meminjam pemikiran dari  Plato, menurut Plato esensi dari manusia adalah jiwa.

Jiwa sendiri terbagi ke dalam tiga bagian, ada yang disebut ephitumia (nafsu), thumos (kehendak), dan logistikon (rasio). Jika kita mengacu pada teori Plato, kehendak atau keinginan jelas merupakan bagian dari jiwa. Jiwa sendiri tentunya tidak ada sangkut pautnya dengan dunia materi, atau dunia eksternal. Itu murni dari internal seseorang atau keinginan dari jiwa.

Kehendak untuk menjadi orang kaya, mempunyai kedudukan tinggi, dan sebagainya merupakan keinginan jiwa. Hal yang sama juga dilakukan oleh Eren, jika mengacu pada esensi jiwa menurut Plato, maka rencana getaran tanah oleh Eren adalah murni kehendaknya sendiri, bukan karena pengaruh dari luar.

Keinginan Eren untuk menciptakan kedamaian yaitu hanya menyisakan satu ras saja, yaitu Eldia merupakan kehendaknya sendiri tidak ada sangkut pautnya dengan pihak eksternal. Kehendak bebas kadang dikaitkan dengan tanggung jawab moral. Hal ini bisa dilihat dalam percakapan di atas tadi.

Mikasa mengatakan bahwa Eren tidak mungkin melakukan hal itu, tidak akan mungkin melibatkan penduduk sipil dan anak-anak tidak bersalah dengan rencananya. Dengan kata lain, kehendak bebas yang dimaksud Eren tidak mencerminkan dirinya, yang oleh Mikasa Eren dinilai sebagai orang baik.

Jadi perbuatan itu bukanlah murni kehendak bebasnya sendiri. Tetapi ada dorongan dari pihak lain. Setiap orang yang melakukan kejahatan tentunya bukan kehendaknya sendiri, ada faktor-faktor lain seperti ekonomi, lingkungan, dan sosial. Pandangan ini disebut dengan determinisme.

Dalam pandangan ini, kejadian saat ini merupakan akbiat dari peristiwa-peristiwa sebelumnya yang terjadi, dan itu merupakan di luar kendali kita. Saya menulis artikel ini, dalam padangan determinisme bukan hasil dari kehendak saya, melainkaan ada sebab atau peristiwa sebelumnya yang membuat saya menulis artikel ini.

Peristiwa tersebut ya karena saya menonton anime ini dari season 1, tentunya ada peristiwa lain yang membuat saya menonton Attack on Titan. Karena saya memang suka anime dan selalu mencari rekomendasi anime sampailah saya pada anime ini. Peristiwa-peristiwa sebelum itulah yang akhirnya membuat saya menulis artikel ini, jadi kehendak bebas itu hanyalah ilusi dalam pandangan ini.

Kembali dalam percakapan di atas tadi, Armin sempat bertanya kepada Eren, bahwa sebelum melakukan penyerangan terhadap Marley, Eren bertemu dengan Zeke dan Yelena. Jika dalam determinisme, maka peristiwa pertemuan dengan Zeke dan Yelena lah yang membuat Eren mengambil tindakan sendiri. Jadi kehendak bebas itu tidak ada.

Apalagi Eren menjelaskan bahwa Zeke yang merupakan saudaranya itu memahami seluk beluk tentang raksasa, maka akibat serangkaian peristiwa itulah yang menyebabkan Eren untuk melakukan aksinya tersebut. Dengan kata lain, itu bukan kehendak Eren sendiri, tetapi karena pengaruh Eksternal, yaitu Zeke dan Yelena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun