Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Politik Dinasti dalam Negara Demokrasi

15 Oktober 2020   23:01 Diperbarui: 15 Oktober 2020   23:07 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : www.dicto.id

Setiap orang yang mempunyai jabatan atau kekuasaan tidak akan pernah merasa puas, orang akan terus mecari jabatan dari bawah hingga jabatan paling tertinggi, logis karena setiap orang pastinya ingin melewati pencapaian sebelumnya. 

Akan tetapi nafsu akan kekuasaan tersebut menimbulkan keinginan agar kekuasaan tersebut tidak jatuh pada orang lain, hanya orang-orang terdekat (keluarga) yang boleh meneruskan kekuasan tersebut, praktik tersebut sering dinamakan politik dinasti.

Politik dinasti adalah kekuasaan yang secara turun temurun dilakukan dalam kelompok keluarga yang masih terikat dengan hubungan darah atau kekerabatan untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri mengartikan dinasti sebagai keturunan raja-raja yang memerintah, semuanya berasal dari keluarga.

Praktik tersebut sebenarnya sudah ada sejak dahulu, ini bisa dilihat dari beberapa contoh di berbagai negara. Di Tiongkok misalnya, sebelum menjadi negara republik seperti sekarang, Tiongkok pernah menerapkan sistem dinasti, misalnya ada dinasti Ming, dinasti Ming sendiri adalah dinasti yang didirikan oleh Zhu Yuanzhang.

Inggris pun demikian, praktik politik dinasti sudah berlangsung dari abad ke-9 hingga sekrang, dalam urusan kepala negara tidak akan jatuh ke tangan orang lain, untuk menjadi kepala negara adalah mereka yang memiliki garis darah kerajaan atau bangsawan.

Dalam Islam pun dinasti juga muncul, dinasti pertama kali muncul ketika Mu'awiyah bin Abu Safyan menjadi khilafah. Mu'awiyah adalah khalifah pertama yang menjadikan Umayyah sebagai dinasti kekhalifahan. Kemudian kekuasaan tersebut diturunkan kepada putranya yaitu Yazid bi Umayyah.

Di Indonesia sendiri politik dinasti menjadi bagian yang tidak terpisahkan, hal ini karena sebelum bangsa Indonesia merdeka, bangsa kita terdiri dari beberapa kerjaan yang tentunya menganut sistem monarki dan kekuasaan pemerintah hanya akan turun pada keturunan sang raja.

Politik Dinasti Era Modern

Jika kita melihat beberapa contoh dinasti di atas, maka dapat disimpulkan bahwa praktik politik dinasti tersebut didasarkan pada bentuk negara monarki (kerajaan) hal ini sejalan dengan sistem pergantian kekuasaan yang didasarkan pada garis keturunan, atau hubungan darah.

Di era modern sekarang, di era demokrasi praktik politik dinasti masih kita jumpai meskipun dengan rupa yang berbeda. Di Amerika serikat misalnya, ada keluarga Bush yang memiliki banyak dinasti politik. Keluarga Bush telah menghasilkan dua presiden bagi Amerika Serikat yaitu George H.W. Bush dan George W. Bush.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun