Mohon tunggu...
Dani Medionovianto
Dani Medionovianto Mohon Tunggu... Penyuluh Pertanian

Temennya Petani

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Swasembada Pangan dimulai dari Benih Lokal: Pelajaran dari Sumatra Utara

8 Mei 2025   13:45 Diperbarui: 18 Mei 2025   12:55 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengembangan Padi Lokal di Kabupaten Simalungun (Foto: Ledy lurini manik)

Di tengah upaya besar pemerintah untuk mendorong swasembada pangan nasional, saya melihat peluang besar yang selama ini sering luput dari perhatian: padi gogo lokal dataran tinggi Sumatra Utara. Sebagai penanggung jawab program pengembangan padi gogo untuk Kabupaten Simalungun, saya menyaksikan langsung bagaimana benih-benih lokal seperti Sigara-gara masih menjadi andalan petani di tengah keterbatasan lahan dan air.

 Kementerian Pertanian mendorong peningkatan areal tanam (PAT), Luas Tambah Tanam (LTT) dan Indeks Pertanaman (IP) melalui Optimasi Lahan dan Pengembangan padi Gogo di lahan kering dengan pendekatan yang adaptif.

Dalam program tersebut, terutama pada pengembangan padi gogo di lahan kering, Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) melalui BRMP Perkebunan diberi mandat sebagai penanggung jawab di tiga kabupaten: Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Simalungun, dan Kabupaten Karo.

Dari ketiganya, hanya Labuhanbatu yang memilih varietas unggul nasional, yakni Inpago. Sementara itu, dua lainnya, yaitu Karo dan Simalungun, justru mengusulkan benih padi gogo lokal: Sigambiri dan Sigara-gara.

Bagi banyak orang, pilihan petani ini mungkin terlihat sebagai langkah konservatif. Namun bagi kami yang mendampingi langsung di lapangan, itu adalah wujud dari kecerdasan lokal. Varietas seperti Sigambiri dan Sigara-gara sudah terbukti tahan terhadap penyakit, efisien dalam pemupukan, dan mampu tumbuh di lahan-lahan tinggi dengan curah hujan minim. Bahkan, hasil panennya bisa menyaingi beberapa varietas unggul nasional.

Bantuan Benih Padi Lokal Sigara gara kepada petani di Kabupaten Simalungun (Foto: Ledy Lurini manik)
Bantuan Benih Padi Lokal Sigara gara kepada petani di Kabupaten Simalungun (Foto: Ledy Lurini manik)
Data eksplorasi yang dilakukan oleh BPTP Sumatra Utara (sekarang BRMP Sumatra Utara) dan BB Padi Sukamandi (sekarang BRMP Padi) pada 2017 mencatat keberadaan puluhan varietas lokal padi gogo di lima kabupaten dataran tinggi.

Sekitar 78,9% dari lahan padi gogo di Sumatra Utara berada di dataran tinggi, mencakup Karo, Simalungun, Dairi, hingga Pakpak Bharat. Sayangnya, sebagian varietas ini belum terdaftar resmi sebagai varietas unggul atau belum mendapat perlindungan sebagai Sumber Daya Genetik (SDG) nasional.

Dengan melihat kenyataan di lapangan, saya percaya sudah saatnya kita menempatkan padi lokal tidak hanya sebagai warisan, tetapi sebagai bagian integral dari strategi pembangunan pertanian. Kementerian Pertanian melalui BRMP, Unit Kerja, dan Unit Pelaksana Teknis telah dan akan terus mendorong upaya:

*Pemurnian dan karakterisasi varietas lokal seperti Sigembiri dan Sigara-gara.

*Penguatan program benih lokal bersertifikat bekerja sama dengan BPSB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun