Mohon tunggu...
Daniel SetyoWibowo
Daniel SetyoWibowo Mohon Tunggu... Tutor - Tutor kelompok belajar anak-anak

Seorang warga negara Indonesia yang mau sadar akan kewarganegaraan dengan segala ragam budaya, agama, aliran politik, sejarah, pertanian / kemaritiman tetapi dipersatukan dalam semangat nasib dan "imagined communities" yang sama Indonesia tetapi sekaligus menjadi warga satu bumi yang sama.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

(Tinjauan Buku) Prinsip Kesiapsiagaan, Agustinus: Hubungan Jiwa-Badan

28 Agustus 2019   12:30 Diperbarui: 28 Agustus 2019   12:36 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain gerak ke bawah karena dosa, jiwa juga bisa bergerak ke atas menuju Allah. Ada beberapa pandangan atas ini di antaranya menurut tulisan Agustinus De quantitate animae, terdiri dari tujuh jenjang. 

Jenjang 1 penjiwaan berupa tatanan kodrat; jenjang 2 pengamatan indrawi, yaitu keaktifan jiwa dalam badan; jenjang 3 ilmu dan seni, yaitu tingkat manusia yang mengatasi tumbuhan dan binatang; jenjang 4 penyucian, yaitu jiwa membedakan dan memilih yang baik dan yang tidak baik; jenjang 5 penerangan, yaitu jiwa menyadari kebesarannya dan dengan penuh kepercayaan mengarahkan dirinya menuju Allah dan mengarahkan pandangan (contemplatio) pada kebenaran; jenjang 6 pandangan, yakni jiwa dalam keaktifannya mengenal dan memahami apa yang ada dalam arti yang paling tinggi dan sebenar-benarnya; jenjang 7 kebahagiaan, yakni jiwa mencapai pandangan (visio et contemplatio) kebenaran.

 Keinginan daging ini menuju kemerosotan badan. Maksudnya, bukan badan yang membuat jiwa menjadi pendosa, melainkan jiwa yang berdosa yang membuat badan bisa menjadi merosot. Dosa yang utama adalah keangkuhan dan kedengkian yang merupakan kedustaan setan dan yang dituruti oleh manusia serta membuatnya jatuh ke dalam kedustaan, keangkuhan, dan cinta diri.

Lukisan kaca patri Santo Agustinus dan Santa Monika (Sumber : https://sdb.or.id )
Lukisan kaca patri Santo Agustinus dan Santa Monika (Sumber : https://sdb.or.id )

Perjalanan Jiwa
Sementara perjalanan jiwa kepada Allah, menurut tulisan De sermone Domini in monte, Agustinus mendasarkan diri pada Sabda Bahagia yang membuka Khotbah Yesus di atas Bukit (Mat 5 : 3 -- 11). Selain itu, ada dua tulisan, yakni De doctrina christiana dan De civitate Dei juga dibahas perjalanan jiwa kepoada Allah.

Kesemuanya, menunjukkan hubungan jiwa dan badan itu dikagumi oleh Agustinus sebagai unio hypostatica kodrat jiwa dan kodrat badan di dalam kesatuan pribadi manusia dan dinikmati sebagai berasal dari kemurahan hati yang nirbatas Allah Pencipta serta menunjuk kepada anugerah Allah yang lebih besar lagi, yaitu unio hypostatica kodrat ilahi dan kodrat manusiawi di dalam kesatuan diri pribadi Tuhan kita Yesus Kristus.

Meyakinkan bukan ? Karena itu, hendaknya jangan pergi ke luar; berpalinglah memasuki dirimu sendiri, manusia batiniah adalah tempat tinggal kebenaran. Dan, jikalau engkau telah menemukan kodratmu yang dapat berubah maka naiklah mengatasi dirimu sendiri.

Selamat membaca (kembali).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun