Mohon tunggu...
Daniel Notolegowo
Daniel Notolegowo Mohon Tunggu... -

Young Entrepreneur, Traveller, Photographer

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Solusi Keras Mengatasi Kemacetan Jakarta

30 April 2014   22:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:00 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Saya termasuk salah satu dari banyak orang yang sudah hidup di kota Jakarta ini seumur hidup. Lahir di Jakarta, sekolah di Jakarta, dan saat ini mencari nafkah di Jakarta juga. Dari dulu sampai sekarang yang membuat saya kesal hidup di Jakarta juga masih sama, yaitu macetnya yang tidak tanggung-tanggung. Berbicara soal kemacetan, saya punya angan-angan sedikit soal cara mengatasinya. Angan-angan saya ini memang sulit banget untuk diterapkan, tapi saya yakin pasti dan ampuh mengatasinya. hehehe. Kalo saya boleh bersaran ke Pak Gubernur dan Pemerintah Pusat, kurang lebih langkahnya seperti ini: Memberlakukan Harga BBM yang lebih tinggi di Jakarta Saya yakin banyak dari kita sadar betul kenapa Jakarta bisa macet banget. Jumlah masyarakat yang berlalu-lintas sudah terlalu banyak, jalanannya gak nambah-nambah, kendaraan umum tidak nyaman, dan lagi, masyarakat Jakarta dan sekitarnya kan sukanya mengendarai kendaraan pribadi untuk bertransportasi. Ya, memang budaya menggunakan kendaraan pribadi itu juga yang menurut saya jadi biang utamanya. Coba deh bayangkan kalo semua masyarakat Jakarta dan sekitarnya naik kendaraan umum atau naik sepeda. Saya rasa jalanan pasti lengang. hehe. Nah, langkah pertama yang saya usulkan adalah memberlakukan harga BBM yang lebih tinggi di Jakarta dan sekitarnya. Tujuannya adalah agar biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan kendaraan pribadi jadi lebih tinggi dari pada naik kendaraan umum. Kita tau sendiri kan, kalau sudah bicara faktor ekonomi semua orang juga jadi sadar. Kalo beli BBM mahal, saya rasa masyarakat Jakarta dan sekitarnya bakal langsun melirik alternatif yang lebih murah, yaitu kendaraan umum. Membangun Park and Ride Setelah langkah pertama dilakukan, dan masyarakat mulai melirik alternatif transportasi menggunakan kendaraan umum, langkah usulan saya selanjutnya adalah membantu masyarakat yang akan beralih ke kendaraan umum. Caranya adalah dengan menyediakan lahan parkir di daerah pinggir kota atau dekat pemukiman masyarakat. Gak perlu yang mewah seperti yang sekarang banyak dibangun. Cukup sediain lapangan saja dulu, kasih tukang parkir dan sistem parkir terpercaya (ada karcisnya) saja. Parkir Park and Ride seperti ini bakal sangat membantu sekali bagi masyarakat yang kebetulan rumah tinggalnya tidak terjangkau kendaraan umum atau ribet banget kalau mesti jalan kaki dan naik kendaraan umum dari rumah langsung. Memberlakukan Zona Parkir Kalau biaya beli BBM buat kendaraan pribadi sudah mahal langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memberlakukan zona parkir di wilayah Jakarta. Wilayah pinggiran atau pemukiman masyarakat tarifnya murah atau bahkan gratis, semakin mahal ke pusat aktivitas warga, dan semakin mahal banget banget di wilayah perkantoran premium. Oh ya, satu lagi. tarif parkir yang mahal ini juga berlaku untuk setiap gedung ya, termasuk gedung pemerintahan yang kadang masih gratis, hotel, mall, parkir mesjid, dan sekolahan. Pengecualian bagi gedung rumah sakit ya. hehe. Nah, kalo tadi beli BBM aja mahal dan sekarang ditambah dengan biaya parkir selangit, alasan masyarakat untuk beralih ke kendaraan umum jadi semakin kuat kan. Kalo tadi pilihannya antara nyaman dan sedikit lebih cepat (kendaraan pribadi) vs murah tapi agak lama (kendaraan umum), sekarang berubah menjadi bangkrut (pake kendaraan pribadi) vs hemat (pake kendaraan umum). Kalo saya jelas pilih yang kedua. hehe Nah. sudah segitu aja langkah angan-angan solusi mengatasi kemacetan dari saya. Ini nih dampak yang saya bayangkan:

  1. karena tertekan secara ekonomi untuk menggunakan kendaraan pribadi, masyarakat akhirnya beralih ke kendaraan umum. Karena masyarakat beralih menggunakan kendaraan umum, angkot-angkot dan bis kota gak ada lagi yang ngetem. Alasannya karena angkot dan bis kota selalu penuh. Kalo kendaraan umum penuh, akhirnya jalannya juga tambah cepat dong. Kalo kendaraan umum gak ngetem lalu lintas jadi lebih lancar juga kan.
  2. Polusi udara akan jelas berkurang banyak. Mungkin suhu di Jakarta bisa turun jadi 20 derajat pas siang? siapa tahu, seperti pake AC.
  3. Oh ya, selama langkah-langkah tadi dijalankan bakal banyak kericuhan terjadi. Orang jahat itu ada dimana-mana loh. Para penghasut bakal bermunculan, orang yang untuk sementara kehilangan pekerjaan (contohnya pak ogah di putaran jalan), pengusaha otomotif bakal teriak-teriak, suap dan korupsi meningkat, penyelundupan BBM, dsb. Yah, kalo demi kemajuan menurut saya berbagai dampak buruk ini harus bisa ditahan-tahanin lah sama masyarakat dan pemerintah Jakarta.

Hari Libur Hari Kendaraan Pribadi Kalo tadi kita udah bikin sengsara pengguna kendaraan pribadi, saatnya kita kasih hadiah buat masyarakat. Hari Libur adalah hari kendaraan pribadi. Silakan gunakan kendaraan pribadi anda. Tidak ada tarif parkir, tidak ada polisi jahil, dan kalo bisa beli BBM dikasih cashback biar semua senang. hehehe. Kalo sekarang ada Car free day di hari Minggu, besok mungkin ada Bus Free Day di hari Minggu. semua bermacet-macet ria mengenang masa lalu. Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun