Beberapa waktu lalu, Kompasiana mengadakan lomba penulisan artikel tentang mudik bareng KAI. Banyak kompasianer yang kemudian menuliskan pengalamannya saat mudik lebaran naik kereta api, sekaligus mengikuti lomba blog tersebut.
Pemenang lomba telah diumumkan kemarin. Pengumumannya ada di artikel berikut ini.
Saya pun membaca artikel-artikel yang memenangkan lomba. Salah satu artikel yang saya baca berjudul "Surga di Atas Rel: Healing ala First Class & Kemewahan Hotel Bintang 5 di KAI Panoramic"
Pada artikel tersebut, penulisnya mengisahkan pengalamannya saat mudik lebaran 2025. Dia menggunakan kereta panoramic pada KA Taksaka Tambahan, dari Stasiun Gambir ke Stasiun Yogyakarta.
Saya tertarik mengikuti ceritanya. Artikel ini hanya menggunakan satu foto ilustrasi saja. Diceritakan, kereta berangkat dari Jakarta pukul 10.40 dan tiba di Yogyakarta pukul 18.39.
Namun, setelah membaca keseluruhan artikel, ada kejanggalan yang saya temukan.
Kejanggalan pertama, ada pada bagian "di km 78 nanti ada hamparan sawah berbentuk hati... Dari balik kaca raksasa, sawah hijau berbentuk jantung itu terbentang, dikelilingi lereng bukit yang seolah melambai".
Sepengetahuan saya, dalam perjalanan kereta api, jarang (atau malah tidak pernah?) digunakan kata "kilometer" sekian. Kata kilometer ini biasanya dipakai untuk perjalanan di jalan raya, misalnya tol transjawa.