Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ditemukan Kasus Covid-19 pada Anjing dan Kucing, Bagaimana Menyikapinya?

7 April 2020   03:32 Diperbarui: 7 April 2020   03:39 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia tengah berjuang menghadapi pandemi Covid-19. Dari hari ke hari, jumlah kasus positif terus meningkat jumlahnya. Korban jiwa bertambah, bahkan dokter dan petugas medis pun termasuk di antaranya. 

Hingga Senin (6/4), terkonfirmasi 2491 kasus di Indonesia dengan korban jiwa mencapai 209. Di tingkat global, jumlah kasus sudah mencapai 1,3 juta dengan kematian sebanyak 73 ribu. Amerika Serikat dan negara-negara Eropa kini berada di daftar teratas kasus Covid-19 tersebut, melampaui Tiongkok yang pada bulan lalu menjadi pemuncak. 

Saat perhatian kita terfokus pada angka-angka tersebut di atas, kini ditemukan kasus Covid-19 yang terjadi pada binatang. Dikutip dari Kompas.com, kasus tersebut terjadi pada harimau, anjing, dan kucing. 

Nadia, harimau malaya betina berusia empat tahun di Kebun Binatang Bronx, New York, positif terjangkit virus corona jenis baru penyebab Covid-19. Tak hanya Nadia, saudara perempuannya Azul, dua harimau Amur, dan tiga singa Afrika juga mengalami batuk kering, bersin, dan kehilangan nafsu makan.

Mereka diduga tertular virus Corona dari staf kebun binatang. Hingga saat ini, baru Nadia yang dites karena butuh anestesi untuk mendapatkan sampel dari kucing besar.

Positifnya Nadia bukanlah kasus pertama Covid-19 pada hewan. Sebelumnya, ada anjing di Hong Kong dan kucing di Belgia yang juga dideteksi positif virus Corona. 

Kasus Covid-19 pada hewan tersebut tak boleh dipandang sebelah mata. Kucing dan anjing adalah hewan peliharaan, yang punya kebiasaan berdekatan dan bermanja dengan tuan atau pemiliknya, yaitu manusia. 

Jika pemilik hewan peliharaan tersebut memiliki virus Corona, meski tanpa ada gejala, sangatlah mudah terjadi penularan kepada anjing dan kucing. Dan selanjutnya, anjing dan kucing akan menularkannya kepada sesama mereka. 

Melakukan pemeriksaan terhadap anjing dan kucing, tentunya butuh biaya. Untuk saat ini, hal tersebut sangat tidak mungkin dilakukan. Mengingat pemeriksaan (rapid test, swap test, dan sebagainya) untuk manusia saja masih terbatas jumlahnya. 

Bisa jadi, physical distancing yang sebelumnya dianjurkan bagi manusia, juga dilakukan kepada hewan peliharaan. Menempatkan mereka pada kandang perlu dilakukan. 

Namun, bagaimana mengontrol anjing dan kucing liar atau jalanan? Mereka masih bebas berkeliaran di tempat-tempat yang bisa jadi ada kotoran atau droplet yang mengandung virus Corona. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun