Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Invisible Man," Perpaduan Horor Psikologi, Thriller, dan Science Fiction

27 Februari 2020   12:03 Diperbarui: 28 Februari 2020   13:46 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Looper.com

Pemirsa di Indonesia beruntung mendapatkan kesempatan lebih awal untuk menyaksikan The Invisible Man (2020) pada tanggal 26 Februari 2020 kemarin. Film bergenre horor psikologi, sci-fi, dan thriller ini malah baru tayang di Australia (lokasi syuting film) pada tanggal 27/2 dan Amerika pada 28/2.

The Invisible Man (2020) ini diadaptasi dari novel karya Herbert George Well. Beberapa film sebelumnya telah mengadaptasi novel tersebut, seperti The Invisible Man (1933), The Invisible Man Returns (1940), dan beberapa serial televisi yaitu The Invisible Man (1958-1960), The Invisible Man (1975-1976) The Invisible Man (1984), serta The Invisible Man (2000-2002).

Film The Invisible Man (2020) merupakan reboot dari film tahun 1933. Untuk selanjutnya, The Invisible Man (2020) akan saya tulis dengan The Invisible Man saja.

Dark Universe
Sebelumnya kita telah mengenal Marvel yang memiliki semesta dengan berbagai ceritanya (Marvel Universe). Tak mau ketinggalan, Universal Pictures juga memiliki semesta yang diberi nama Dark Universe.

Semula The Invisible Man akan dipergunakan sebagai bagian dari Dark Universe. Dark Universe sendiri merupakan sebuah semesta yang menampilkan monster-monster seperti Dracula, Mummy, dan Invisible Man itu sendiri.

Tom Cruise di fim The Mummy (sumber: lazone.id)
Tom Cruise di fim The Mummy (sumber: lazone.id)
Sayangnya, film The Mummy yang dibintangi oleh Tom Cruise jeblok di box office. Universal pun membatalkan Dark Universe tersebut. Film The Invisible Man yang semula akan memasukkan Johnny Depp, kemudian dikerjakan ulang. Johnny Depp akhirnya mundur dari proyek ini.

Produser Jason Blum dari Blumhouse Production kemudian digandeng oleh Universal untuk menyelesaikan film The Invisible Man. Blumhouse Production sebelumnya sukses dalam membuat film-film horor. Leigh Whannell menjadi penulis naskah sekaligus sutradara dari The Invisible Man.

Leigh Whannell adalah penulis, sutradara, produser, dan juga aktor. Pria kelahiran Melbourne, Australia tahun 1977 ini sebelumnya menulis naskah film Saw (2004), Dead Silence (2007), Insidious (2010), dan Insidious: Chapter 2 (2013). Ia juga menyutradarai Insidious: Chapter 3 (2015), Upgrade (2018), dan The Invisible Man.

Tegang Sejak Awal
Tone gelap sudah mewarnai The Invisible Man sejak awal, dengan menampilkan suasana malam hari sebuah rumah mewah yang berdiri di atas tebing di tepi pantai. Cecilia Kass (diperankan Elisabeth Moss) tengah berusaha melarikan diri dari suaminya, Adrian Griffin (Oliver Jackson-Cohen) yang sedang tidur.

Suasana tegang sudah bisa dirasakan sejak awal, saat Cecilia mengendap-endap hendak keluar rumah. Kejutan pertama ketika tanpa sengaja kaki Cecilia menendang tempat makanan anjing dan menimbukan suara berisik. Sebenarnya ini adegan biasa saja, namun sang sutradara sangat piawai membuatnya menjadi hal yang menegangkan.

Cecilia berhasil meninggalkan rumah tersebut, tempat di mana dia dikendalikan serta mendapat kekerasan dari suaminya. Cecilia menumpang di rumah sahabatnya yang berprofesi sebagai seorang polisi bernama James (Aldis Hodge) yang memiliki anak perempuan bernama Sydney (Storm Reid).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun