Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Kaset-kaset Pita dan Lirik Puitis di Dalamnya

13 September 2018   17:29 Diperbarui: 15 September 2018   08:40 1879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari yang lalu saya menyempatkan waktu untuk beres-beres kamar belakang yang saya fungsikan untuk penyimpanan barang. Beberapa tumpukan kardus berada di tempat tersebut, berisi barang-barang yang lama tidak saya gunakan.

Tiga kardus kecil yang teronggok di pojokan ruangan kondisinya agak rusak. Memang dulu atap kamar sempat bocor sewaktu hujan turun, dan air yang merembes masuk rupanya membasahi tiga kardus ini walaupun sekarang sudah mengering. Saya membuka kardus dan melihat isinya. 

Ternyata koleksi kaset-kaset ada di dalamnya dan kondisinya cukup mengenaskan. Kotoran menempel cukup kuat di beberapa kaset. Beberapa sampul kertas dari kaset ada yang rusak. Bahkan pada beberapa kaset yang telanjang tanpa tutup pelindung yang terbuat dari mika, kotoran menempel hingga ke pita kaset.  

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Saya mulai membeli kaset sewaktu masa kuliah di akhir tahun 90-an. Waktu itu memang file musik digital belum begitu populer. Kebiasaan membeli kaset musik terus berlanjut hingga saya bekerja. Satu atau dua kaset biasa saya beli setelah gajian bulanan.

Seiring berkembangnya musik digital, penggunaan kaset jenis pita semakin ditinggalkan masyarakat. Saya membeli kaset lagu terakhir sekitar tahun 2007 atau 2008, dan setelah itu lebih sering mendengarkan lagu melalui telepon seluler.

Sebagian besar koleksi musik saya adalah lagu pop baik lagu dari penyanyi dalam negeri maupun luar negeri, termasuk lagu-lagu gereja. Sudah sekian tahun lagu-lagu yang tersimpan di kaset-kaset yang saya miliki tidak saya putar dan dengar.

Selain karena kehadiran musik digital, saya sudah tidak lagi memutar kaset juga karena kondisi tape/recorder yang tidak bisa dipergunakan lagi. Lengkap sudah, tape yang rusak serta kaset yang kotor dan mungkin juga rusak dan tidak dapat diputar lagi.

Yang bisa saya lakukan adalah membuka sampul kaset dan melihat kembali lagu-lagu yang saya suka dan begitu populer pada masanya. Tiga kaset saya coba ambil dan bersihkan, dan kenangan sekian tahun yang lalu hadir bersama bait-bait lagu yang ada.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ada album Damai & Cinta dari Katon Bagaskara yang saya beli pada tahun 2000. Selanjutnya yaitu Sesuatu yang Tertunda (Padi) tahun 2001 dan Closer (Josh Groban) tahun 2004. Larik-larik lagu yang puitis banyak tertulis di album tersebut.

Generasi tahun 90-an tentu mengenal Katon Bagaskara. Bersama kelompoknya KLA Project, sang vokalis Katon Bagaskara begitu merdu melantunkan Yogyakarta, Tak Bisa ke Lain Hati, Terpurukku di Sini, dan banyak lagu lainnya.

Lagu-lagu KLA Project memiliki kekuatan pada lirik yang puitis. Tidak hanya itu, musik yang indah dan karakter vokal yang kuat membuat lagu-lagu KLA Project memiliki tempat tersendiri bagi pecinta musik pop Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun