Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berlari Melintasi Jembatan Suramadu, Tolak Angin Menjadi Andalanku

9 Agustus 2018   14:08 Diperbarui: 9 Agustus 2018   14:25 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman boleh saja berubah, namun tradisi dan kearifan lokal tidak harus punah. Berbagai warisan dari nenek moyang kita masih tetap lestari hingga kini dan tetap bertahan di tengah derasnya arus modernisasi.

Contoh kearifan lokal yang diwariskan nenek moyang kita misalnya bagaimana menjaga kesehatan tubuh dan mengobati penyakit. Meski ada pengobatan modern, hingga kini orang Indonesia tetap akrab dengan dua cara ini saat merasa tidak enak badan.

Yang pertama adalah kerokan, cara tradisional yang hingga kini sering saya gunakan saat tidak enak badan atau terkena masuk angin. Saya meyakini manfaat kerokan untuk menyembuhkan masuk angin.

Istilah "masuk angin" tidak dikenal dalam dunia kedokteran. Masuk angin sebenarnya merujuk pada suatu keadaan di mana kita mengalami gejala-gejala seperti perut kembung, kepala pusing, demam ringan, dan otot nyeri.

Saat mengalami masuk angin, saya sepertinya kurang puas kalau belum kerokan, menggunakan uang logam yang digerakkan di kulit secara berulang-ulang menggunakan minyak sebagai pelicin. Dan biasanya setelah kerokan dan istirahat cukup, badan terasa segar kembali. Bagaimana hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah?

Seorang Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof. Didik Gunawan Tamtomo meneliti mengenai manfaat kerokan ini. Saat kerokan, pembuluh darah melebar aehingga membuat aliran darah lancar dan pasokan oksigen dalam darah bertambah.

Kadar endorfin pada orang-orang yang dikerok mengalami kenaikan signifikan. Peningkatan endorfin tersebut akan membuat kita merasa nyaman, rasa sakit hilang, lebih segar, dan lebih bersemangat. 

Selain itu, kadar prostaglandin juga turun. Prostaglandin ini berfungsi menurunkan tekanan darah, mengatur sekresi asam lambung, suhu tubuh, dan memengaruhi kerja sejumlah hormon. Di sisi lain, zat ini menyebabkan nyeri otot. Penurunan kadar prostaglandin membuat nyeri otot berkurang.

Selain kerokan, kearifan lokal yang saya gunakan untuk menjaga kesehatan tubuh adalah dengan minum jamu. Penjual jamu tradisional masih bisa saya jumpai di Tangerang, yang kini tidak lagi menjajakan jamu dengan cara menggendong tetapi dengan mengangkutnya di sepeda motor.

Sayangnya penjual jamu tradisional tersebut tidak setiap hari bisa saya jumpai. Mau tidak mau saya harus menggunakan cara lain untuk tetap menikmati obat tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami tersebut untuk menjaga kesehatan.

Beruntung saat ini sudah ada cara yang lebih mudah dan praktis, yaitu dengan menggunakan produk kemasan yang banyak tersedia di toko dan minimarket. Dan Tolak Angin dari Sidomuncul menjadi pilihan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun