Mohon tunggu...
daniel lopulalan
daniel lopulalan Mohon Tunggu... Penulis - Student of life

Belajar berbagi. Belajar untuk terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Manusia Masih Perlu Bertemu Secara Fisik?

11 Oktober 2020   00:43 Diperbarui: 11 Oktober 2020   00:50 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.tcmworld.org/the-need-for-togetherness/

Dalam banyak budaya di Indonesia, pertemuan fisik seperti menjadi sebuah keharusan. "Mangan ora mangan, sing penting ngumpul" atau, makan atau tidak makan itu tidak jadi masalah, yang penting tetap bersama sama, hanyalah menjadi salah satu contoh betapa pentingnya pertemuan secara fisik.

Dahulu orang mesti bertemu orang lain untuk menyampaikan pesan. Semenjak teknologi suara dapat dikirimkan melalui jaringan kabel telepon, orang tidak perlu lagi bertemu untuk menyampaikan pesan.

Teknologi suara kemudian menjadi teknologi penyampai pesan tanpa kabel menggunakan frekuensi radio dan diaplikasikan dengan berbagai kegunaan pada industri yang berbeda seperti radio komunikasi, telegram dan sebagainya.

Ketika saat ini teknologi video menjadi lebih murah karena infrastruktur pendukungnya yang semakin luas, revolusi kemudian berkembang sangat pesat . Pengiriman video yang semakin lancar dalam berkomunikasi seakan mampu menghadirkan orang yang secara fisik berjauhan menjadi sangat dekat di depan kita. 

Hal ini pun mempengaruhi pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain. Mobilitas orang kemudian menjadi pertanyaan guyon yang sinis," Kenapa mesti ketemu ? Gak punya Zoom ya ?".

Tiba tiba pertemuan fisik menjadi tidak berguna. Pertemuan bisa virtual, sekolah virtual, toko virtual, transaksi virtual.  Ada dimana pertemuan fisik manusia ditempatkan?

Pergerakan manusia berkurang jauh. Lepas dari soal pandemi Covid, manusia tanpa sadar sudah masuk lebih cepat ke dalam implementasi teknologi tanpa pertemuan fisik.

Manusia tidak lagi perlu bertemu. Manusia menjadi makhluk sosial yang virtual.  Kebutuhan akan mobil, motor, tempat pertemuan, restoran sampai dengan sekolah dipertanyakan. 

Kalau sampai akhir 2021 kita masih tetap dalam kondisi seperti ini dan menjadi terbiasa, mungkinkah di awal 2022 kita akan masuk ke dalam budaya baru terkait mobilitas manusia ini ?

Hubungan produktivitas dan mobilitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun