Mohon tunggu...
Daniel Kalis
Daniel Kalis Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Ingin meraih mimpi lewat untaian kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sebuah Refleksi Perjalanan di Dunia Jurnalistik

2 Februari 2022   18:46 Diperbarui: 2 Februari 2022   18:48 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama saat pelatihan di Balai Bahasa, 2015. Foto: Dokumen pribadi

Di sinilah saya mulai memegang prinsip, " Yang penting dicoba saja dulu, gagal atau sukses itu urusan belakangan." 

Lebih baik gagal daripada menyesal karena tidak mencoba.

Teras Pers memberikan warna baru dalam kehidupan saya. Dari membangun organisasi inilah saya belajar banyak hal, tentang keorganisasian, leadership, time management, komunikasi krisis, dan masih banyak lainnya. Dari Teras jugalah, perjalanan ke wadah yang lebih luas dimulai.

Bagian Ketiga : PPMI Yogyakarta

Teras Pers membuat saya mengenal Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Yogyakarta, sebuah wadah perkumpulan bagi pers mahasiswa se-Yogyakarta. Saya pertama kali mengenal PPMI ketika ditugaskan mengikuti workshop mengenai penulisan digital di BATAN. Ketika itu, saya baru tahu bahwa ada suatu lembaga bernama PPMI.

Workshop pertama yang saya ikuti bersama PPMI. Foto: Dokumen pribadi.
Workshop pertama yang saya ikuti bersama PPMI. Foto: Dokumen pribadi.

Seiring berjalannya waktu, saya kian dekat mengenal PPMI. Beberapa kali saya mengikuti rapat yang diagendakan oleh mereka. Saya pun mulai mengenal beberapa personil dari lembaga pers mahasiswa lain di Kota Gudeg ini.

Puncaknya, saya dan dua rekan saya waktu itu mengikuti Musyawarah Kota. Ini adalah acara rutin tahunan untuk membahas AD/ART PPMI dan pemilihan sekretaris jenderal baru. Di sinilah drama besar dimulai.

Drama ini terjadi ketika pemilihan sekretaris jenderal. Setelah melalui serangkaian drama yang bahkan terjadi hingga dua minggu, rekan dekat saya terpilih menjadi sekretaris jenderal. Maka, saya juga otomatis tergabung di organisasi ini. Saya menjadi staf di Divisi Media yang mengurusi media sosial, situs web, dan konten-konten yang dibuat oleh PPMI.

Kadang saya berpikir apakah saya memang diharuskan menghadapi situasi revolusi. Di PPMI, kami memulai sebuah era baru, menghidupkan kembali sinar Persma Jogja yang sempat meredup. Kami juga membangun ekosistem dan jaringan kembali serta mengaktifkan LPM-LPM  yang mati segan hidup tak mau.

Dari PPMI inilah, saya tidak lagi hanya mengenal rekan-rekan Persma Jogja, tetapi  mulai mengenal rekan-rekan Persma di tingkat nasional. Saya juga mulai menjalin jejaring dengan rekan-rekan jurnalis maupun aktivis. Harapannya, jaringan inilah yang akan berguna bagi saya dalam menapaki industri media ke depan.

Beberapa rekan dari PPMI DK Yogyakarta. Foto: Dokumen pribadi.
Beberapa rekan dari PPMI DK Yogyakarta. Foto: Dokumen pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun