Mohon tunggu...
Daniel Kalis
Daniel Kalis Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Ingin meraih mimpi lewat untaian kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ttongsul, Arak Korea Berbahan Baku Kotoran Manusia

9 November 2020   11:24 Diperbarui: 9 November 2020   11:35 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: modifikasi.com

Biasanya, jika kita menyebut bahan pembuat arak atau minuman beralkohol, maka pikiran kita akan tertuju kepada anggur, beras, tape, atau biji-bijian. Namun, tahukah kamu kalau ada arak yang terbuat dari kotoran manusia?

Ya, kamu tidak salah membaca! Minuman unik ini berasal dari Korea Selatan dan diberi nama Ttongsul.  Ttong memiliki arti feses/kotoran manusia dan Sul memiliki arti minuman beralkohol. 

Dilansir dari vice.com, Dr. Lee Chang So yang berprofesi sebagai ahli pengobatan tradisional mengatakan Ttongsul dibuat dari feses manusia yang difermentasi dan kemudian dicampur dengan minuman beras berkadar alkohol 9%. Namun, tidak semua feses manusia bisa digunakan, hanya feses anak berumur 4-7 tahun saja karena menurutnya tidak berbau.

Ttongsul memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Minuman ini bisa mengobati patah tulang, epilepsi,pereda rasa sakit, hingga detoksifikasi tubuh. Meskipun demikian, Ttongsul sekarang sudah sangat jarang ditemui. 

Masyarakat Korea pun sudah jarang yang mengetahui perihal minuman ini. Hal ini mungkin terjadi karena Ttongsul sudah mulai ditinggalkan sejak tahun 1960-an ketika masyarakat Korea mulai mengenal modernisasi dan perawatan medis ala Barat.

Modernisasi dan globalisasi telah membawa dampak yang sangat luas kepada dunia. Menurut Giddens dalam Samovar (2014), globalisasi selain membawa dampak positif berupa bangkitnya kembali identitas budaya lokal di berbagai belahan dunia, juga membawa dampak negatif berupa terkikisnya nilai-nilai tradisional dan budaya asli. Kondisi ini tercermin dari nasib Ttongsul sebagai produk budaya asli Korea yang tersingkirkan oleh produk-produk medis.

Beruntungnya, teknologi juga berperan membuat minuman ini dikenal kembali oleh publik global. Reportase Yuka Uchida dari Vice Japan pada tahun 2013 yang lalu berhasil mengangkat Ttongsul ke permukaan setelah sekian lama tenggelam.

 Dalam video tersebut, Yuka ditunjukkan cara membuat Ttongsul oleh Dr. Soo. Pertama, kotoran anak-anak dimasukkan dalam sebuah wadah. Setelah itu, kotoran dicampur dengan air dan diaduk lalu didiamkan selama 24 jam.  

Setelah itu, tambahkan beras bebas gluten untuk menimbulkan alkohol. Beras ini juga berfungsi untuk mencegah inflamasi dan memberikan rasa. Selanjutnya, campuran ini disimpan dalam guci pada suhu 30-37 derajat celcius dan didiamkan kembali selama seminggu. Setelah terfermentasi, Ttongsul layak untuk diminum.

Dilansir dari merdeka.com, meskipun berbahan kotoran manusia, tetapi menurut penuturan mereka yang mencoba minuman ini justru tidak tercium bau kotoran sama sekali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun