Mohon tunggu...
Daniel Kairupan
Daniel Kairupan Mohon Tunggu... Dosen - Cuma sekedar ingin mencurahkan sedikit kegalauan yang pastinya kalian juga sudah banyak tahu. Lha trus ngapain nulis? Hahahaha...

Mantan banker yang senang berbagi pemikiran melalui tulisan dan masih harus terus belajar..

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Covid-19 Spill Over ke Krisis Ekonomi, Mungkinkah?

13 April 2020   23:35 Diperbarui: 14 April 2020   11:01 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu saja kondisi ini menjadi sebuah hal yang tidak menyenangkan bagi pekerja. Mereka seolah-olah berada di dalam uncertainty condition. Kondisi mereka semua bergantung pada pemilik modal perusahaan asal mereka. 

Bagi Pemilik Usaha/Pemodal

Sebagai seorang pengajar, saya sangat senang apabila mahasiswa saya ingin menjadi seorang pengusaha jika nanti sudah lulus. Mengapa demikian?

Setidaknya dia bisa menghidupi orang lain yang bekerja untuknya. Dia bisa mandiri, dan tentunya bisa berinovasi sesuai dengan yang menjadi minat serta keahlian yang dimilikinya.

Namun yang saya khawatirkan adalah seberapa kuat mereka akan mampu bertahan dalam kondisi krisis seperti ini?

Sebagai pemilik usaha, mereka memiliki tanggungan yang cukup besar. Tanggungan mereka tidak sedikit lho. Harus membayar biaya karyawan adalah salah satu kewajiban yang harus mereka penuhi.

Selain itu biaya utang juga harus diperhatikan. Jangan sampai agunan anda hilang begitu saja. Terutama bagi perusahaan-perusahaan yang baru saja berdiri dan belum memiliki track record yang kuat dalam sebuah industri. 

Dalam obrolan saya dengan beberapa teman dalam sebuah grup WA, menceritakan bahwa banyak perusahaan yang terpaksa merumahkan karyawan dengan alasan efisiensi dalam masa virus Covid 19 ini.

Alasan yang banyak terjadi adalah tingkat demand yang rendah. Dan menjadi hal yang wajar bagi perusahaan untuk melakukan efisiensi. Daripada terus melakukan aktivitas operasional yang malah menjadi beban perusahaan.

Chaos 98 akankah terulang lagi?

Saya menemukan betapa chaos-nya kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 1998 ketika harus menghadapi masa krisis ekonomi yang cukup besar. 

Terutama dari sektor riil. Dari buku Panangian Simanungkalit "Bisnis Properti Menuju Crash Lagi?" menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia yang hancur pada tahun itu. 

Perbankan dan properti menjadi beberapa sektor industri yang sangat terpukul dengan kondisi krisis tersebut. Lantas apakah hubungannya dengan kondisi saat ini? Padahal kasusnya berbeda. Dan apakah kejadian tersebut dapat terjadi kembali pada saat ini? Jawaban saya, iya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun