Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Maaf Ferdy Sambo

7 November 2022   16:15 Diperbarui: 7 November 2022   20:47 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi Ferdy Sambo saat menyampaikan permintaan maaf kepada orangtua Yosua (YouTube KompasTV)

Koq bisa tak lama kemudian, Putri justru memanggil Yosua dan mengancamnya balik. Bahwa Yosua harus resign, kalau tidak Putri akan melaporkan Yosua kepada Ferdy Sambo. Lalu, Yosua (yang berbalik ketakutan) pergi sambil menangis.

Akal sehat mana yang bisa menerima cerita maha aneh bin janggal begini?

Putri Candrawathi memang terlihat sedang mengalami depresi berat, tapi banyak orang lebih percaya bahwa depresinya itu bukan karena ia sebagai korban pelecehan seksual, tetapi karena terjadinya pembunuhan Yosua yang sebelumnya tak ia duga.

Publik lebih percaya karena memang jauh lebih masuk akal bahwa sesungguhnya pelecehan  seksual itu tidak pernah ada. Kalau pun ada, bukan Yosua pelakunya. Tetapi justru Putri-lah yang diduga sebagai pelakunya. Ia lah yang memanggil Yosua ke kamarnya dan menggodanya. Tetapi Yosua menolaknya. Saat Yosua keluar kamar hendak turun ke bawah, ia kepergok Kuat Ma'aruf.

Mirip dengan kisah Yusuf dan istri Potifar di Alkitab, Kejadian 39.

Diduga Putri yang ketakutan perbuatannya kepada Yosua terbongkar berbalik mengfitnah Yosua lah yang telah melakukan pelecehan (percobaan pemerkosaan) kepadanya. Kuat memprovokasi majikan perempuannya itu agar melaporkan kejadian tersebut kepada Ferdy Sambo. Putri yang tak punya pilihan lain, melanjutkan fitnahnya kepada Yosua dengan melaporkannya kepada suaminya itu.

Putri sama sekali tidak menyangka laporannya itu direspon dengan begitu sangat keras oleh Ferdy Sambo dengan membunuh Yosua. Itulah yang membuat ia mengalami pukulan bathin yang sangat keras sehingga mengalami ketakutan hebat, malu, depresi berat hingga trauma akut. Tetapi ia terus menjalani perannya sebagai korban pelecehan seksual itu demi kepentingan dirinya dan suaminya.

Jangan-jangan sebenarnya skenario Ferdy sambo itu belum terbongkar seluruhnya. Ia masih menjebak kita semua dengan narasi pelecehan seksual terhadap istrinya. Padahal sebenarnya motifnya bukan itu. Pelecehan seksual tidak pernah ada. Tetapi mungkin saja karena hal lain yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan pelecehan. Melainkan karena Yosua mengetahui suatu rahasia yang seharusnya tidak boleh diketahuinya. Untuk menutup mulutnya selamanya pembunuhan satu-satunya cara. Motif pelecehan untuk menutup motif sebenarnya?

***

Ferdy Sambo berkata kepada ayah dan ibu Yosua, " ... Saya mohon maaf atas apa yang terjadi. Saya sangat menyesal saat itu saya tidak mampu mengontrol emosi dan tidak jernih. ... "

Jika benar-benar Ferdy Sambo membunuh Yosua karena emosi yang tidak terkontrol, normalnya ia akan langsung mengeksekusi Yosua saat itu juga dengan tangannya sendiri. Bukan malah sempat melakukan pertemuan dengan dua ajudannya Ricky Rizal dan Richard Eliezer, dan Putri Candrawati, di rumahnya di Saguling untuk membahas rencana pembunuhan terhadap Yosua. Lalu memerintahkan Richard untuk menembak Yosua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun