Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Di Balik Terungkapnya Kasus Pembunuhan Yosua

1 November 2022   22:55 Diperbarui: 2 November 2022   11:18 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reka ulang saat pistol yang dibawa FS terjatuh saat ia hendak masuk ke rumah dinasnya di Duren Tiga, 30/8/2022 (tangkapan layar YouTube TV Polri)

"Ya saya tanya Ricky (Bripka Ricky Rizal), 'Ada apa, Bang'. Nggak dijawab, lalu saya masuk, di depan kamar Ibu (Putri Candrawathi) ada Richard."

"Saya tanya 'Ada apa, Chard? (Richard jawab) 'Siap, saya refleks, Bang' ".

Jadi, benar Richard menembak Yosua karena refleks. Kenapa bisa refleks? Karena saat itu keadaan sudah sangat tegang dan panas karena kemarahan Ferdy Sambo. Sebelumnya, ia sudah menyanggupi perintah Ferdy Sambo untuk menembak Yosua.

Begitu sudah berhadapan dengan Yosua, kemarahan Ferdy Sambo mencapai puncaknya. Begitu mendengar perintah komandannya, entah itu "tembak!", atau "hajar!" Sudah pasti otomatis secara refleks yang dilakukan oleh Richard adalah menembak Yosua.

Karena ketegangannya yang sangat tinggi itulah secara refleks pula ia melepaskan sampai 3-4 kali tembakan beruntun.

Tidak mungkin dalam kondisi demikian maksud dengan perintah "hajar" itu bukan menembak, melainkan misalnya, memukul saja. Apa iya, maksud "hajar!" itu perintah kepada Richard hanya mengetok kepala Yosua dengan gagang pistol Glock di tangannya itu?

Jadi, bila memang maksud tim kuasa hukum Ferdy Sambo mengubah fakta bahwa bukan perintah menembak tetapi hanya menghajar Yosua yang dilontarkan Ferdy Sambo kepada Richard Eliezer itu untuk meringankan hukuman kliennya, hal itu adalah tindakan yang sia-sia.

Apakah benar ada campur tangan  Tuhan dalam pengungkapan kasus pembunuhan Yosua ini? 

Sehingga skenario untuk menutupi kejahatan pembunuhan berencana Yosua tersebut pun berantakan dengan terungkapnya berbagai bukti dan fakta yang muncul secara tak terduga. Yang justru datang dari para bawahan Ferdy sendiri yang dia perintahkan untuk menghilangkan dan merusak barang-barang bukti dan mengacaukan TKP. Bahkan dari Ferdy sendiri.

Misalnya, rekaman DVR CCTV sebagai salah satu barang bukti paling krusial yang mengungkapkan kepalsuan skenario Ferdy Sambo tentang penyebab tewasnya Yosua (tembak-menembak) yang disembunyikan salah satu anak buah Ferdy Sambo, Kompol Baiquni Wibowo, justru secara tidak sengaja diserahkan oleh istrinya kepada tim khusus penyidik. Sampai-sampai seorang penyidik dari tim khusus itu mengatakan, "Ada tangan Tuhan dalam kasus ini." (baca: artikel ini)

Salah satu "tanda-tanda alam" itu pun terungkap dalam kesaksian Adzan Romer mengenai detik-detik saat kedatangan Ferdy Sambo dari rumahnya di Saguling ke rumah Duren Tiga, pada 8 Juli 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun