Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Nama Ahok Disebut di Surat Wasiat Penyerang Mabes Polri?

12 April 2021   01:14 Diperbarui: 12 April 2021   14:12 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat wasiat Zakiah Aini, penyerang Mabes Polri, pada 31 Maret 2021 (Beritasatu.com).

Ahok pun akhirnya ditetapkan sebagai tersangka, disidangkan, dan dihukum penjara selama dua tahun sebagai penista agama. Semua itu berlangsung dengan super cepat. Tercepat dalam sejarah proses hukum Indonesia.

Rekor lain pun tercipta. Belum pernah dalam sejarah hukum Indonesia, ada proses hukum secepat kilat proses hukum terhadap Ahok itu. Mulai dari proses hukum di Mabes Polri, Kejaksaan Agung, sampai ke tahapan peradilan. Semua tunduk pada tekanan massa. (Selengkapnya, baca artikel: Kasus Ahok Memang Karena Tekanan Massa).

Mereka tidak perduli akibat dari politik identitas dengan modus propaganda kebencian atas dasar manipulasi dan politisasi agama, demi kepentingan politik sesaat (kekuasaan) itu daya destruktifnya meluas ke seluruh Indonesia, dan mempunyai ekses selama bertahun-tahun sesudahnya, sampai sekarang. Muncullah polarisasi dalam masyarakat yang mengancam persatuan dan kesatun rakyat Indonesia, yang dirasakan sampai sekarang.

Salah satu dampaknya adalah seperti yang dikemukakan oleh pengamat intelijen dan terorisme Universitas Indonesia,  Stanislaus Riyanta tersebut di atas.

Meskipun faktor utama munculnya aksi-aksi terorisme yang dilakukan oleh generasi muda milenial itu adalah indoktinisasi ideologi radikalisme agama, namun politik identitas yang terstruktur, sistematis dan masif, seperti yang pernah terjadi di pilkada DKI Jakarta 2017 tersebut turut membuat mereka membenci dan menganggap musuh, siapa saja yang berbeda keyakinan. Apalagi terhadap sosok Ahok yang dianggap telah melakukan penistaan agama.

Bukti paling kongkrit adalah mengapa nama Ahok disebut secara khusus di dalam surat Zakiah Aini tersebut.

Yang paling mengkhawatirkan adalah orang-orang yang sama, tidak pernah menyesal atas apa yang telah mereka lakukan itu. Sebaliknya, karena mereka merasa telah mengalami kemenangan besar dengan penerapan politik identitas di pilkada DKI 2017 itu, mereka berkeinginan untuk mengulanginya di level nasional, yaitu di pilpres 2024. Saat ada calon mereka yang (sama) ikut dalam konstestasi pilpres 2024 itu kelak.   (dht)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun