Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kerumunan Jokowi

3 Maret 2021   23:41 Diperbarui: 3 Maret 2021   23:43 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Saat Presiden Joko Widodo diadang lautan warga Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa siang. (Kompas.com/Nansianus Taris) 

Pada Selasa, 23 Februari lalu, Presiden Jokowi mengunjungi kabupaten Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk meresmikan Bendungan Napun Gete. Bendungan tersebut menampung 11,22 juta kubik air, dengan luas genangan 99,78 hektare.

Bendungan Napun Gete yang dibangun sejak 2016-2021, dengan biaya Rp. 880 miliar itu akan digunakan untuk antara lain irigasi 300 hekatare sawah, dan pembangkit listrik tenaga air sebesar 0,1 Megawatt (100.000 Watt). Sebuah proyek yang luar biasa bagi penduduk Sikka,  yang hanya 317.292 jiwa (sensus 2017).

Kota sekecil Sikka sebelumnya tidak pernah dikunjungi oleh seorang Presiden. Kedatangan Presiden Jokowi tentu merupakan suatu peristiwa langka luar biasa bagi mereka, apalagi diketahui penduduk Sikka sangat mencintai Jokowi.

Ketika konvoi mobil Presiden Jokowi dari bandara Frans Xavier Seda, Maumere menuju ke lokasi Bendungan, di sepanjang perjalanan di kedua sisi jalan masyarakat yang sudah beberapa jam sebelumnya menunggu kedatangan Jokowi, menyambutnya dengan sorak-sorai gembira sambil melambai-lambai tangannya.

Semakin lama masyarakat semakin tidak dapat membendung euforia penyambutan Presiden Jokowi itu. Meskipun sudah dibarikade petugas kepolisian dengan pagar betis, massa terus mendesak berusaha mendekati mobil yang membawa Presiden Jokowi. Ketika konvoi melambat karena banyaknya orang di kedua sisi jalan, massa menyeruak mendekati mobil yang membawa Jokowi. Polisi dan Paspampres tidak berdaya menghalanginya. Sebuah motor paspampres-pun sampai terjatuh tersenggol massa.

Konvoi mobil Presiden Jokowi itu tidak dapat meneruskan perjalanannya karena sudah "terkepung" kerumunan masyarakat yang berusaha mendekati mobil Jokowi. Konvoi mobil itu terpaksa berhenti. Kerumunan semakin mendekati mobil Jokowi. Paspampres dan petugas keamanan lainnya kewalahan.

Dalam situasi demikian, tidak mungkin konvoi memaksa perjalananya diteruskan tanpa kemungkinan mencelakai kerumunan. Polisi juga tidak mungkin membubarkan massa secara paksa.

Setelah konvoi terhenti beberapa saat, Jokowi memutuskan untuk menampak diri dengan keluar dari atap mobil, menyambut kerumunan rakyat yang mencintainya itu. Terlihat Jokowi beberapa kali memberi isyarat bahwa mereka seharusnya memakai masker.

Seperti biasa, ia pun tergerak hatinya untuk melemparkan beberapa bingkisan kepada kerumunan. Bingkisan itu berisi masker, buku, dan kaos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun