Para hadirin pun bertepuk tangan meriah. Anies senang sekali, dengan senyum masih merekah di wajahnya ia kembali ke tempat duduknya. Hari itu seolah-olah Balairung Balai Kota DKI Jakarta ikut menyambutkanya sebagai calon "penyelamat bangsa".
Di saat menyampaikan pidato politiknya yang terus-menerus meledek Jokowi, Amien selalu menyampaikannya dengan tanpa data, atau data yang tidak kredibel. Termasuk saat dia mengatakan saat ini elektabilitas Jokowi terus merosot, padahal dalam kenyataannya, berbagai survei independen menyatakan hasil yang sebaliknya. Yang merosot terus justru elektabilitas Prabowo Subianto, tetapi itu ditutupi faktanya oleh Amien.
Ia tak mau menggunakan data-data yang valid dan kredibel itu, ia hanya mau pakai data subyektif yang dari survei internal yang dilakukan oleh Partai Gerindra, yang tentu saja, tidak kredibel, karena unsur subyektifitasnya sangat tinggi. Jangan-jangan responnya semua malah kader Gerindra sendiri, yang tentu saja hasilnya elektabilitas Prabowo tinggi. Itu namanya: "Menibu diri sendiri".
Dua hasil survei terkini dari dua lembaga survei yang sangat independen dan kredibel, yang pertama
Survei yang pertama, dilakukan oleh Litbang Kompas, dilakukan dari tanggal 21 Maret -- 1 April 2018, diumumkan pada Senin (23/4), hasilnya adalah responden yang memilih Jokowi apabila pilpres digelar saat ini mencapai 55,9 persen. Angka itu meningkat dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya, elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen.
Sedangkan elektabilitas Prabowo Subianto sangat jauh di bawahnya, hanya 14,1 persen, merosot dari hasil survei enam bulan lalu yang 18,2 persen.
Yang kedua, survei yang dilakukan oleh  Cyrus Network, pada 27 Maret -- 3 April 2018.
Dengan pertanyaan terbuka, yaitu respon ditanya tanpa menentukan pilihan nama calon presiden: Jika Pilpres dilakukan sekarang, siapakah yang dipilih Anda sebagai Presiden.
Hasilnya, respon memilih Jokowi 58,5 persen, dan Prabowo hanya 21,8 persen.
Dengan pertanyaan tertutup, respon diberi pertanyaan dengan pilihan 22 yang sudah ditentukan, hasilnya tetap saja sama: Jokowi unggul dengan elektabilitas sebesar 56,7 persen, disusul Prabowo 19,8 persen.
Dari fakta itu mengenai hasil survei dan elektabilitas Jokowi itu saja, terbukti demi meraih dukungan politik kubunya, Amien Rais tak segan-segan memanipulasi data hasil survei, tak segan-segan melakukan pengibulan soal hasil survei calon presiden itu.