Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

La Nyalla Vs Prabowo: Hal-hal Menarik yang Perlu Dibahas

15 Januari 2018   18:35 Diperbarui: 15 Januari 2018   19:24 2490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
La Nyalla Mattalitti & Prabowo Subianto (Tribunnews.com)

Perseteruan Ketua Umum KADIN Jawa Timur La Nyalla Mattalitti dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, -- dengan sendirinya dengan Partai Gerindra juga -- sedang panas-panasnya.

Pasalnya, La Nyalla menuduh, pada Desember 2017, Prabowo sendiri kepadanya secara langsung telah meminta dana sebesar Rp 48 miliar sebagai syarat agar Partai Gerindra mengusung dia sebagai calon gubernur Jawa Timur di Pilkada Jatim 2018. Uang sejumlah itu disebut untuk digunakan membayar saksi-saksi di Pilkada Jatim 2018 tersebut.

Selain syarat uang, La Nyalla juga diminta agar ikut mencari mitra koalisi partai lain, karena Gerindra sendiri tidak memenuhi syarat minimal jumlah kursi di DPRD Jatim untuk bisa mengusung sendiri calon gubernurnya (syarat batas minimal 20 kursi, Gerindra hanya 13 kursi di DPRD Jatim).

Prabowo memberi tenggat waktu. uang tersebut sudah harus disetor La Nyalla paling lambat pada 20 Desember 2017.

La Nyalla mengaku, ia bisa membayar uang sebesar Rp 48 miliar itu (bahkan katanya, ia sudah menyiapkan dana sampai Rp. 300 miliar), tetapi ia baru mau bayar jika Gerindra sudah secara resmi mendaftarkan dirinya sebagai calon gubernur di KPU Jatim (jadwal pendaftaran tersebut adalah dari tanggal 8 -- 10 Januari 2018).

Kemungkinan, ada kekhawatiran dari La Nyalla, uang sudah terlanjur disetor, Gerindra tidak jadi mencalonkan dia, dan uang itu tak bakal kembali lagi kepadanya.

Permintaan La Nyalla itu ditolak Prabowo, yang bersikeras uang Rp 48 miliar tetap harus dibayar La Nyalla paling lambat 20 Desember 2017, sedangkan La Nyalla tetap bersikeras uang itu baru ia mau serahkan setelah dirinya didaftarkan di KPU Jatim sebagai calon gubernur. Tidak ada kata sepakat, rencana pencalonan La Nyalla itu pun dibatalkan Prabowo, Prabowo pun sangat murka.

"Dia marah-marah. Marahnya seperti orang kesurupan. Pokoknya seperti bukan Prabowo Subianto lah," ujar La Nyalla.

La Nyalla pun tersinggung dan juga marah dimaki-maki Prabowo di hadapan anak buahnya seperti itu, "Saya dipanggil 08 (Prabowo) kok dimaki-maki. Prabowo itu siapa? Saya bukan pegawainya dia, kok dia maki-maki saya."

Ia mengatakan tidak memiliki bukti apa pun tentang permintaan uang dari Prabowo itu, "Tapi saya berani sumpah pocong," katanya.

La Nyalla pun menyatakan keluar dari Gerindra, dan tidak akan mendukung Prabowo Subianto lagi. Padahal sebelumnya keduanya mempunyai hubungan persahabatan yang sangat akrab. Di Pilpres 2014, di Jawa Timur, La Nyalla menjadi koordinator utama pendulang suara buat Prabowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun