Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ternyata, Megawati-lah yang Pernah Memarahi Presiden Jokowi di Depan Umum  

3 Desember 2015   16:28 Diperbarui: 3 Desember 2015   16:50 10134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, akhirnya harus menanggung akibat dari keberanian mereka yang luar biasa itu. Melalui suatu intrik politik tingkat tinggi yang dilakoni petinggi PDIP (Hasto Kristiyanto), lalu dikriminalisasi, justru mereka yang harus lengser dari jabatannya. Sebaliknya, Budi Gunawan lolos, menjadi Wakapolri, dan hanya menunggu waktu saja untuk menjadi Kapolri.

Pengumuman KPK itu spontan merusak skenario pengangkatan Budi Gunawan sebagai Kapolri itu, segera muncul kontroversi dan perdebatan hebat tentang status Budi Gunawan tersebut. KIH ngotot agar Jokowi tetap melantik Budi Gunawan, dengan alasan Budi Gunawan sudah lulus uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan Komisi III DPR, meskipun uji kelayakan dan kepatutan itu pun sarat kontroversi karena dilakukan hanya sehari setelah KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka. Sedangkan suara publik menghendaki agar Jokowi membatalkan keputusannya tentang pengangkatan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri itu.

Meskipun sampai saat itu belum memutuskan secara resmi, sudah terdengar hembusan berita dari Istana bahwa Jokowi akan memenuhi aspirasi rakyat, dengan membatalkan keputusannya tentang pengangkatan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri itu.

Meskipun pada 16 Februari 2015, Budi Gunawan menang dalam gugatan praperadilannya terkait penetapan statusnya sebagai tersangka oleh KPK itu, Presiden Jokowi sudah bertekad bulat mengumumkan keputusannya itu. Pada 18 Februari 2015, di Istana Kepresidenan, Jokowi mengumumkan sendiri keputusannya bahwa mengingat sudah terlalu banyaknya kontroversi di masyarakat terhadap status Budi Gunawan, maka sebagai Presiden, dia membatalkan keputusannya untuk mengangkat Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Untuk meradakan kemarahan Megawati, sehari sebelum mengumumkan pembatalan tersebut (17/2/2015), Jokowi sudah berusaha menemui Megawati di rumahnya, untuk menyampaikan keputusannya itu, tetapi Megawati ngambek, menolak menerimanya.

Lalu, kapan terjadi peristiwa petinggi partai politik, yang menurut Riza Chalid itu, ternyata adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekanrnoputri, memarahi, memaki-maki Presiden Jokowi di depan umum itu?

Berikut adalah beberapa paragraf dari artikel saya yang berjudul Siapa yang Berani Memarahi Presiden Jokowi di Depan Umum? Itu. Dari artikel saya itu, saya sertakan paragraf-paragraf yang berkaitan erat dengan kejadian yang diungkapkan Riza Chalid itu, berikut kesimpulan saya siapa sebenarnya pemarah itu.

Inilah paragraf-paragraf yang pernah saya tulis itu:

Demikian juga di saat sehari sebelum Jokowi mengumumkan pembatalan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri. Pada Selasa malam, 17 Februari 2015, dari Istana Bogor, Jokowi langsung menuju rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat itu. Maksudnya dia ingin memberitahukan langsung kepada Megawati mengenai keputusan akhirnya tentang nasib Budi Gunawan tersebut.

Ternyata, sudah jauh-jauh dari Bogor sampai di rumah Megawati di Teuku Umar, Selasa malam itu, Jokowi, ya, Presiden Jokowiditolak Megawati! Meskipun sudah ditunggu Presiden Jokowi, Megawati tetap tak mau bertemu. Rupanya dia ngambek karena Jokowi sudah bertekad untuk tidak melantik mantan ajudannya saat dirinya menjadi presiden (2001-2004) itu. Sudah merupakan rahasia umum bahwa Megawati-lah yang menghendaki dan mendesak Jokowi memilih Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun