Mohon tunggu...
Inovasi

Energi Listrik dalam Buah

6 Oktober 2017   11:29 Diperbarui: 6 Oktober 2017   11:46 13271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Hidup manusia semakin banyak seiring berjalannya waktu, selain itu kebutuhan manusia juga sangat terbatas barang yang bisa didapatkan. Listrik adalah sumber kehidupan utama yang dibutuhkan oleh manusia pada saat sekarang ini. Untuk itu manusia menciptakan suber energi baru yang disebut dengan EBT (Energi baru dan terbarukan). Di Indonesia sendiri penggunaan EBT masih sekitar 6,8%. Demi mengatasi kurangnya sumber energi listrik, kita dapat melakukan penggantian sumber energi listrik dari PLN dengan sesuatu yang bisa dibudidayakan.

Belum lama ini di Indonesia telah ditemukan sumber energi listrik yang berasal dari sebuah pohon kedongdong. Nah dari situ kita dapat simpulkan bahwa tanaman bahkan buah dapat menjadi sumber listrik. Sekarang tinggal kita lihat mengapa kedongdong terdapat energi listrik. Dari sumber yang telah saya kumpulkan dapat saya simpulkan bahwa hampir semua buah yang asam memiliki kandungan elektrolit. Pada tajun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang elektrolit yang sampai saat ini digunakan. Larutan elektrolit dalam air terdisosiasi kedalam partikel -- partikel yang bermuatan positif dan negatif yang disebut dengan ion. Jumlah ion bermuatan positif akan selalu sama dengan jumlah ion bermuatan negatif. Sehingga muatan pada ion -- ion dalam larutan bersifat netrl. Ion -- ion inilah yang bertugas untuk menghantarkan listrik. Pada percobaan yang dilakukan Michael Faraday larutan memeberikan gejala yaitu berupa lampu yang menyala, dan timbulnya gelembung gelembung gas yang ada didalam larutan. 

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa arus listrik jika arus listrik dialirkan kedalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Elektrolit sendiri terbagi menjadi 2 yaitu larutan elektrolit lemah dan larutan elektrolit kuat. Zat terurai sempurna didalam air disebut dengan elektrolit kuat. Sedangkan zat yang terurai secara tidak sempurna merupakan elektrolit lemah.Hasil teknologi ini merupakan pengembangan hasil penelitian dari Alexander Volta.Dari penelitian volta disebutkan bahwa jika suatu deretan zat dimasukan ke larutan asam atau garam maka akan melepaskan muatan-muatan listrik. Saya dapat menyimpulkan bahwa buah -- buang yang ada di bumi ini banyak sekali yang memiliki kandungn listrik. Seperti penemuan energi listrik pada tanaman kedongdong yang ditemukan beberapa waktu lalu.

Pada pohon kedongdong terdapat sekitar 0,7 volt. Jika dipikir lagi berapa banyak pohon kedongdong yang kita butuhkan untuk menghidupkan 1 gedungdari sini kita dapat mencari sumber energi listrik lain yang mungkin kandungan listriknya lebih besar. Saya akan memberikan gambaran buah --buah apa saja yang sekiranya dapat menjadi sumber energi listrik baru dan terbarukan. Contohnya saja pada buah tomat, mangga, dan jeruk pada buah tomat memiliki sekitar 0,9 volt namun itu masih sangat kurang jika digunakan untuk menghidupkan listrik dalam jumlah banyak. Pada buah mangga dan terdapat sekitar 1,4 sampai 1,5 volt. Pada ukuran tersebut buah dapat kita kemas menjadi batrai kering. Baterai kering di temukan oleh Leclanche yang mendapat hak paten atas penemuan itu. Pada tahun 1866. Sel leclanche terdiri atas suatu silinder zink yang berisi pasta dari
campuran batu kawi, salmiak, karbon dan sedikit air (jadi sel ini tidak 100% kering) zink
berfungsi sebagai anode sedangkan sebagai katode digunakan elektrode inert, yaitu grafit,
yang di celupkan ditengah-tengah pasta. Pasta itu sendiri berfungsi sebagai oksidator.
Potensial suatu sel leclanche adalah 1,5 volt. Sel ini kadang disebut sel kering asam
karena adanya NH4Cl yang bersifat asam. Sel leclenche tidak dapat di isi ulang. Nah seperti halnya penemuan arus listrik pada kulit pisang kering beberapa saat lalu kita juga dapat menggunakan mangga sebagai sumber energi listrik. Selain ketiga buah diatas masih banyak juga buah yang memiliki kandungan asam yang cukup besar seperti belimbing wuluh, apel ,dan duku.
Sumber Energi Listrik dari Belimbing Wuluh ini bisa menghantarkan listrik sehingga dapat menghidupkan sebuah lampu hanya dengan menggunakan gelas tanah, jus belimbing wuluh, serta lempeng tembaga dan seng sebagai elektroda. Secara logika lampu yang dinyalakan dengan belimbing ini bisa bertahan hingga mencapai 1 bulan tanpa dimatikan. Namun kelemahan belimbing wuluh ini tidak dapat disajikan dalam bentuk yang lebih mudah untuk digunakan baterai kering. Tetapi kita masih bisa memanfaatkannya dalam bidang pertanian yang ada di Indonesia. Di luar negri sudah banyak tanaman yang di tanam secara bertumpuk sehingga digunakan media lampu sebagai sumber cahaya. Listrik dari belimbing ini dapat menghemat penggunaan listrik. Selain itu juga bisa unruk penggulaan lampu rumah agar lebih menghemat listrik dan biaya. Namun agar lebih mudah untuk menggunakan sumber -- sumber listrik tersebut kita juga harus memikirkan apakah mungkin diabuat alat yang dapat mempermudah proses sumber energi listrik ini agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Dan juga mungkin bahkan bisa dibagikan kepada orang -- orang lain.


Semoga artikel ini dapat bermanfaat sebagai EBT yang masih belum dikembangkan secara sempurna di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun