Mohon tunggu...
Daniatusulha
Daniatusulha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ambivert

seorang wanita yang pemalu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hoax Pembunuh Karakter Seseorang

5 Mei 2021   10:34 Diperbarui: 5 Mei 2021   10:38 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di era modern kini didukung perkembangan teknologi dan media komunikasi seperti internet. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah di internet termasuk media online. Hanya beberapa detik, informasi apapun dapat diakses oleh pengguna internet.  Kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan media online menjadikan media online sebagai wadah penyebaran informasi yang sangat berpengaruh di masyarakat. 

Namun pada sisi lain ternyata hal ini juga menyebabkan orang dapat mengakses informasi apa saja, dan percaya dengan mudah tanpa adanya upaya untuk selektif terhadap informasi tersebut. Keberadaan internet sebagai media online membuat informasi yang belum terverifikasi benar dan tidaknya tersebar cepat. Penyebaran informasi yang belum terbukti benar ini dinamakan hoax.

Hoax adalah informasi atau berita yang berisi hal-hal yang belum pasti atau yang benar-benar bukan merupakan fakta yang terjadi. Hoax umumnya disebarkan melaui media online seperti facebook, twitter, instagram, berita online, ataupun melalui aplikasi pesan seperti whatsapp dan lain-lain sebaginya. Hoax bertujuan untuk membuat opini publik, mengiring opini public, membentuk persepsi juga untuk huffing fun yang menguji kecerdasan dan kecermatan pengguna internet dan media social.

Pada umumnya hoax disebarkan sebagai bahan lelucon atau hanya sekedar iseng, menjatuhkan pesaing, promosi dengan penipuan. Akibatnya banyak penerima hoax terpancing untuk menyebarkan kepada teman atau keluarganya sehingga akhirnya hoax ini dengan cepat tersebar luas.
Fenomena hoax kini menjadi keresahan bagi masyarakat, serta menimbulkan beragam masalah. Pada saat Pemilihan Umum Presiden atau pada saat Pemilihan Umum Kepala Daerah, penyebaran hoax dimana-mana dan semakin beredar. Seperti pada saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Saat itu, hoax banyak tersebar luas di  masyarakat.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, untuk mengantisipasi berita hoax dan ujaran kebencian di media sosial dan website, monitoring ataupun penyaringan tidak bisa menggunakan cara yang sama. Untuk situs pemerintah, bisa langsung dilakukan pemblokiran, namun untuk media sosial, kerja sama dengan penyedia layanannya harus dilakukan terlebih dahulu.  

Ada tiga pendekatan penting yang diperlukan untuk mengantisipasi penyebaran berita hoax di masyarakat yaitu pendekatan kelembagaan, teknologi dan literasi. Pendekatan kelembagaan, dengan terus menggalakkan komunitas anti hoax. Dari sisi pendekatan teknologi, dengan aplikasi hoax cheker yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk mengecek kebenaran berita yang berindikasi hoax. Pendekatan literasi, dengan gerakan anti berita hoax maupun sosialisasi kepada masyarakat mulai dari sekolah hingga masyarakat umum yang ditingkatkan dan digalakkan, bukan saja oleh pemerintah tetapi juga oleh seluru lapisan masyarakat termasuk institusi- institusi non pemerintah lainnya.

Beberapa solusi yang tepat yang dapat dilakukan  untuk mengurangi dampak hoax adalah pertama, berhati-hati dengan judul berita atau informasi yang provokatif, karena setiap judul yang memuat hal tersebut akan menyebabkan masyarakat mudah untuk terprovokasi dengan cepat. Kedua, cermat dalam melihat sumber berita. 

Hal tersebut penting untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar selalu melihat apakah sumber berita tersebut terjadi pada masa lampau, atau hanya berasal dari sumber yang tidak jelas asalnya. 

Ketiga, periksa fakta dan keaslian sebuah berita, karena berita adalah suatu informasi yang memuat faktual dan aktual, masyarakat diharapkan dapat melihat bahwa berita itu mengandung sebuah fakta yang relevan dan dengan data yang cukup. Keaslian juga merupakan hal yang penting dalam memilih berita. Masyarakat jangan mudah tertipu terhadap berita yang hanya merupakan aksi provokatif di media sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun