Mohon tunggu...
Daniah Arthamevia
Daniah Arthamevia Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Lepas

Sejatinya masih berusaha menjadi bermanfaat bagi orang lain. Mari bercakap di instagram @daniahsipidt.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Merawat Kebahagiaan bersama JNE

1 Januari 2021   00:08 Diperbarui: 1 Januari 2021   00:13 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Ini buat kamu, tadi katanya dingin kan nggak punya jaket, kan?" Kataku sembari memberinya paket yang baru saja aku terima. Aku memberinya hoodie yang sebenarnya ingin kupakai saat bermain ke villa di puncak minggu depan. Tapi aku rasa ia lebih membutuhkannya. Seorang perempuan yang aku kenal di Lapak Pemulung Sarmili. Sudah dua tahun terakhir aku aktif bermain ke lapak pemulung di Sarmili, nama daerah dekat kosku, untuk berbagi makanan, buku-buku, dan mengajar anak-anak yang kurang beruntung di sana. Orang tuaku pernah berpesan bahwa menyantuni anak yatim piatu itu adalah hal yang sangat mulia. Mereka itu kunci surga. Mungkin saat ini aku termasuk sangat beruntung dengan pekerjaan dan gaji tetap setiap bulannya, sedangkan mereka? Tidak. Bayangkan kalau kita yang ada di posisi itu. Lagipula hidup itu untuk berbagi, bukan dinikmati sendiri. Segalanya terasa lebih nikmat kalau bisa dirayakan bersama-sama.
Saat itu pula lah aku bertemu dengannya, Riri, gadis 25 tahun yang sudah menjadi yatim piatu sejak umur 15 tahun. Setiap harinya ia bekerja keras di sebuah rumah makan sebagai pelayan hingga malam. Kurasa hoodie ini bisa membantunya lebih hangat saat lelah menghampirinya setiap pulang bekerja. Riri membuka paket dariku kemudian tersenyum lebar menampakkan gigi gingsulnya itu.

"Terima kasih banyak, Andiii, seneng banget dehh dapet hoodie baru," katanya dengan mata berbinar-binar. Aduh, diabetes aku melihat senyumnya itu. Manis banget. Obrolan pun berlanjut sembari menyantap ketoprak dan teh hangat.

"Kita ke toko buku terus ke JNE dulu ya, aku harus mengirim buku untuk adik-adik di kampung,"

Sesekali aku juga mengirim buku ke lapak yang aku kelola bersama temanku di Malang, Jawa Timur. Aku mengajaknya ke toko buku dan membiarkannya memilih buku untuk dikirim ke Malang. Setelah mendapatkan beberapa buku yang tepat kami membungkusnya bersama di kosku kemudian segera menuju JNE terdekat. Enaknya JNE tidak perlu jauh-jauh kesana kemari mencari cabangnya. Agen JNE ada dimana-mana, tidak usah khawatir tidak bisa mengirim paket kapanpun dimanapun kamu butuh mengirim barang, dokumen, atau apapun.

Sesampainya di JNE, pegawai JNE menyambutku dan tersenyum ramah kemudian menanyakan keperluan. Dicatatnya alamat yang kutuliskan di paket, kemudian menanyakan barang yang akan dikirim. "Buku, mas."

Setelah dicatat dan membayar ongkos kirimnya kemudian diberikan selembar resi sebagai bukti pengiriman dan nomor untuk melacak pengiriman. Cepat dan jelas, kurang dari lima menit paket sudah siap meluncur.
"Kamu yang simpan resinya ya, nanti kamu cek lewat handphone paketnya sudah sampai ke temanku di Malang atau belum." Kataku sembari memberikan selembar resi padanya. Ia mengangguk mengerti dan tersenyum. Kemudian kami melaju menuju tempatnya bekerja.

Sesaat setelah mengantarnya aku kembali ke kos dan duduk santai di teras kos. Bahagia sekali rasanya bisa berbagi sampai dua tahun ini. Baik dekat maupun jauh, berkat JNE yang sudah berpengalaman selama 3 dekade ini, sudah berbagai macam paket aku kirim dan aku terima. Barang-barang dan dokumen yang menjadi bagian dari perjalanan hidupku, bagian dari berkembangnya diriku.

Sesaat kemudian notifikasi di handphoneku menyala. Pengumuman Surat Keputusan Mutasi. Ah akhirnya tiba juga saat ini. Lima tahun berada di zona nyaman di Jakarta, akhirnya kebagian untuk pindah ke luar Jakarta juga. Namanya juga bekerja di kantor pemerintah, sudah harus siap bekerja di mana-mana. Namaku tercantum untuk pindah ke kantor baru di kalimantan. Aku hanya tersenyum kemudian terbelalak karena hanya diberikan waktu tiga hari untuk segera bertugas di kantor baru.

Aduh, baru ingat, aku ada acara makan bersama di lapak besok. Segera aku bangkit dari kursi dan membereskan barang-barangku untuk menyiapkan kepindahanku. Kalau dilihat-lihat banyak juga barangku ini. Untung ada JNE, kalau sudah urusan kirim barang ya hanya JNE yang kuingat. Apalagi barang dalam jumlah sebanyak ini, 20 kg lebih. Saat pindah ke Jakarta aku juga menggunakan jasa JNE trucking untuk memborong barang-barangku dari Malang ke Jakarta. Biaya JNE trucking memang paling murah. Sudah aku bandingkan dengan ekspedisi lain, maklum saat itu masih belum bekerja, jadi cari yang paling murah. Bedanya bisa hemat hingga 100 ribu lebih.

Langsung saja aku menelepon customer service JNE di nomor 021-29278888. Tak menunggu lama langsung diangkat dan mbak-mbak di seberang sana menyapa dengan sangat ramah. Saat aku menjelaskan keperluanku untuk menggunakan JNE trucking, sang Customer Service menjelaskan dengan rinci mulai dari tarif, waktu pengiriman, hingga layanan asuransi.

"Mbak ini bisa dijemput nggak ya ke lokasi?"
Syukurlah, Customer Service JNE menjawab bahwa untuk layanan JNE trucking bisa dilakukan penjemputan dengan menghubungi agen terdekat. Kusampaikan alamat kosku dan Ia membantuku mencari nomor agen terdekat. Lengkap dengan beberapa pilihan agen terdekat, saat itu aku diberi nomor Agen JNE Emerald dan Agen JNE Ciputat. Seusai mengucap terima kasih aku langsung menghubungi nomor agen JNE tersebut.
Dijawabnya juga cepat sekali, katanya bisa dijemput besok pagi saat buka pukul 8.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun