Hanya nada yang berbaur membisiki kegelisahan angan
Melangkah meraba rumput nan menghijau menyambut keteduhan
Gerbang taman mendekap semua laraku dalam satu nafas tersengal
Teriba dahan kekar menyambut dengan liukkan tawa kecil
Dedaunan tercurah melayang mengganggu permainan angin
Sentuhan bunga menimbang rasa di ujung sebuah tanya
Jengah telah terduduk pada kursi taman bersahaja retakan
Mata memadu cahaya dengan kilau warna puspa
Hati terpaut sepuntir kisah sengau yang berkata lirih
Semua akan melihat pesona untuk sebuah kejujuran rasa
Berjalan kembali telusuri keringnya hempasan dedaunan
Rasa berkelit akan keberatan cinta tak terindahkan
Biarkan semua membuncah pada noktah hati melapisi jiwa
Semua telah terkisahkan pada waktu dan bilangan dentang jam
Tawa dibalik lara biarkan bersahabat menapaki jejak hati terbuka
Gurauan angin membaca langkah gontai untuk menaruh senyum saat kembali
Rerumputan masih terdiam dalam naungan dedaunan berbayang
Terlontar pada kenangan hening yang memanggil terkenang
Bergegas pada gerbang taman menyapa kisah terlalu
Langkah telah mencipta cerita pada seutas cinta baru
Gbr.dari Google