Mohon tunggu...
Petrus Danggalimu Pemula
Petrus Danggalimu Pemula Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Lahir di Gollu Manila, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kecamatan Wewewa Timur, Desa Wee Limbu pada tanggal, 07-02-1983. Pernah tinggal di pedalaman Kabupaten Rote Ndao, Kecamatan Lobalain Desa Kuli, Dusun Talilipa. Sebagai pelayan anak-anak usia dini melalui dunia pendidikan dengan Visi: pendidikan berkualitas dan karakter mulia dalam diri siswa, sebagai kepala TK-SD. Kemudian pindah ke Kupang dan melayani anak remaja di Rumah Belajar Tefila - Oebufu - Kupang. Sekarang tinggal di Kota Kupang-Oebufu dan pekerjaan terakhir sebagai petani sayur organik-Oebufu-Kupang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Sombong atau Sok Hebat

9 Desember 2019   12:23 Diperbarui: 9 Desember 2019   12:51 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masih ingat waktu pemberitaan pertama tentang kematian Yesus?  Petrus juga yang menolak berita tentang kematian Yesus tersebut. Dan Yesus pernah bilang pada Petrus "enyalah iblis". Kenapa? Yesus berkata pada Petrus : "sebab engkau tidak memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Jadi intinya bahwa apa yang dinyatakan oleh Petrus yang begitu meyakinkan dan cukup mempengaruhi murid-murid yang lain adalah didasari oleh kasih pileo.

Pelajaran pentingnya adalah mari kita cek kembali kasih yang ada dalam diri kita saat ini. Walau kita kelihatan begitu dekat dengan Yesus, banyak berkorban, meninggalkan banyak hal termasuk pekerjaan dan keluarga, kasih seperti apa yang ada dalam diri kita? Agape atau pileo?

Bahaya dari ikut-ikutkan.
Awalnya kita tau bahwa Yesus berbicara kepada semua murid bahwa iman mereka akan tergoncang.  Lalu munculnya Petrus sebagai pribadi yang banyak berkomentar. Dari komentar-komentar Petrus yang begitu meyakinkan, akhirnya murid-murid yang lain pun ikut bergelora dalam semangat yang sama.

Akhir dari semuanya adalah semua murid-murid bongkar lari meninggalkan Yesus pada saat penangkapan. Semua api semangat akhirnya redup dan mati tanpa meninggalkan bekas. Semua mulut besar menjadi bungkam dan benarlah apa yang dikatakan oleh Yesus bahwa mereka semua tergoncang imannya.

Lalu bagaimana dengan Petrus, pasca peristiwa penangkapan yang berujung pada pengadilan terhadap Yesus, Petrus menjadi pelaku penyangkalan persis seperti yang Yesus katakan.

Catatan :
1. Yesus tau apa kekuatan dan kelemahan kita, terimalah bila hal itu dinyatakan
2. Jangan sok jago atau sok hebat
3. Jangan membanding-bandingkan iman kita dengan iman orang lain
4. Cek kembali kasih yang ada dalam diri kita, apakah kasih Agape atau kasih pileo?
5. Jangan ikut-ikutan membara bila tidak ada keyakinan dari dalam diri

Terima kasih, berharap memberkati. Gb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun