Mohon tunggu...
Petrus Danggalimu Pemula
Petrus Danggalimu Pemula Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Lahir di Gollu Manila, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kecamatan Wewewa Timur, Desa Wee Limbu pada tanggal, 07-02-1983. Pernah tinggal di pedalaman Kabupaten Rote Ndao, Kecamatan Lobalain Desa Kuli, Dusun Talilipa. Sebagai pelayan anak-anak usia dini melalui dunia pendidikan dengan Visi: pendidikan berkualitas dan karakter mulia dalam diri siswa, sebagai kepala TK-SD. Kemudian pindah ke Kupang dan melayani anak remaja di Rumah Belajar Tefila - Oebufu - Kupang. Sekarang tinggal di Kota Kupang-Oebufu dan pekerjaan terakhir sebagai petani sayur organik-Oebufu-Kupang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ada Apa dengan Enzo Allie?

9 Agustus 2019   15:44 Diperbarui: 9 Agustus 2019   16:50 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Enzo Allie

Seorang remaja keturunan Perancis yang lolos AKMIL, yang kini lagi marak diperbincangkan di dunia maya. Mungkin tidak akan setenar ini apabila ia memilih untuk menjadi biasa-biasa saja atau memilih untuk berkarir di profesi yang berbeda.

Ia dituduh sebagai simpatisan HTI yang berusaha menyusup masuk sebagai ragi yang akan mengkamirkan NKRI yang berdiri di atas dasar Pancasila dan UUD 1945. Tuduhan ini terjadi karena ibunya adalah simpatisan HTI dan dianggap sebagai penghina presiden oleh warganet. Sementara Enzo Allie sendiri dalam salah satu akun medsosnya berseragam dan menggunakan bendera hitam HTI dengan tulisan tauhit didalam bendera tersebut. 

Apa itu HTI? HTI singkatan dari Hizbut Tahrir Indonesia. HTI sendiri beraktivitas di seluruh lapisan masyarakat untuk mengajak kaum muslim melanjutkan kehidupan Islam di bawah naungan negara khilafah --sistem kepemimpinan umat dengan menggunakan Islam sebagai ideologi dan undang-undangnya mengacu pada Al-Quran, Hadist, Ijma dan Qiyas.

Kalau boleh berpendapat sih, menurut saya ada plus-minusnya.

Plusnya adalah apabila ia adalah seorang remaja yang sebelumnya dan kebetulam tersesat karena dipengaruhi cara berpikirnya atau dicuci otaknya sehingga ia menjadi simpatisan HTI, maka seharusnya pemerintah bersyukur karena ia justru memilih untuk masuk AKMIL. Sangat  dipercaya bahwa di AKMIL akan memberikan pendidikan terbaik tentang keyakinan dan nilai-nilai Pancasila bagi NKRI, bukan HTI.

Ia _ Enzo, ibarat telur burung Elang yang dierami oleh induk ayam. Kemudian menetas bersama telur ayam dan menjadi sekawanan anak ayam. Dengan demikian, ia pasti berpikir seperti anak ayam.  Ia tidak akan pernah terbang karena ia tidak pernah tau kalau sayapnya dapat digunakan untuk terbang. Tetapi pertanyaannya adalah apakah induk Elang mau menerimanya dan melatihnya menjadi elang sejati?

Ada beberapa minusnya :

Pertama, apabila ia yang adalah anak elang telah kembali pada habitatnya atau telah berada bersama kawanan elang, kemudian tidak diketahui bahwa ia berpikir dan berhati Ayam.   Bila terjadi demikian maka suatu saat akan membawa kehancuran karena sejak dahulu kala ayam dan elang selalu berbeda dan selalu bermusuhan.

Kedua, apabila ia benar-benar telah didoktrin secara sempurna dan kokoh bahwa ia adalah ayam (HTI), maka ia akan memanfaatkan komunitas Elang (AKMIL) sebagai kendaraan untuk melancarkan misinya. Bagaimana pun AKMIL secara profesional mendidiknya, ia tidak akan terpengaruh dan akan semakin  pintar serta lincah. Ia musuh dalam selimut. Ia  akan dengan leluasa mempelajari cara Elang terbang dan bagaimana mencari mangsa, tetapi ia tetaplah elang yang berpikir dan berhati ayam, maka bersiap-siaplah juga untuk hancur.  

Ketiga, apabila ia ditolak setelah diterima, maka ia pun tetap berbahaya dan semakin berbahaya. Sebab tidak dapat dipungkiri bahwa ia memang anak elang yang berpikir dan berhati ayam. Penolakan akan dirinya akan memupuk banyak kebencian hingga kepahitan. Bagaimana pun juga kita tau bagaimana ia dicaci dan dicela dari berbagai media di tanah air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun