Mohon tunggu...
Dandy Bayu Firdaus
Dandy Bayu Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Historical Story

Mengulas cerita masa lalu di balik terjadinya sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agresi Awal & Akhir Perang Dunia-2: Ideologi Pertempuran Adolf Hitler (1)

21 Juni 2021   09:00 Diperbarui: 21 Juni 2021   10:13 3194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adolf Hitler saat berpidato

Berlin (1945), Eropa telah bebas dari kekuasaan teror Nazi.  Red Army (Tentara Uni Soviet) memasuki medan pertempuran akhir yang semakin menyudutkan kekuasaan Adolf Hitler. Adolf Hitler mencoba untuk mempertanyakan kondisi yang telah mendesaknya, apakah masih ada prajurit tersisa Nazi atau anak kecil yang rela mati untuknya. Tentu bukan suatu hal yang baru untuk di dengar lagi, bahwa superioritas Adolf Hitler dalam berkuasa membentuk kelompok loyal yang rela mati untuknya, bahkan hingga kepada wanita dan anak kecil.

Kembali pada tahun 1932, Jerman merupakan kelompok bangsa yang terlilit banyak sekali krisis. Barulah kemudian pada tahun 1933, melalui kekuatan intimadasi dan doktrin yang begitu kuat serta dengan kemampuan untuk memanipulasi masa lalu yang kelam dari para prajurit veteran jerman, Hitler yang memulai pergerakannya dalam dunia politik perlahan tapi pasti mengambil alih kekuasaan. 

Bersama dengan senjata berbahayanya, seperti SA atau yang dikenal dengan Sturmabteilung, sebutan bagi algojo atau barisan pembela dan pelindung terdepan Adolf Hitler yang dipimpin oleh Ernst Röhm, dan juga SS atau Schutzstaffel yang merupakan pengawal pribadi paling loyal Adolf Hitler, berhasil mengambil alih tampu kekuasaan Jerman pada tahun itu. Nazi yang merupakan partai politik dari bentuk revolusioer Adolf hitler, berubah menjadi suatu organisasi mematikan dalam sejarah pertempuran. 

Nazi berhasil mengambil keuntungan dari Jerman kiri yang terpecah. Dengan berbagai macam doktrin, Adolf Hitler berhasil membentuk kelompok kuat nan loyal kepada dirinya. Dengan bentuk penghormatan "Heil Hitler". Pada 30 januari 1933, Adolf Hitler resmi berada di puncak kekuasaan Jerman secara legal dan menyebut dirinya sebagai kaisar tertinggi dengan sebutan "Die Fuhrer". Meskipun kekuasaan penuh sudah berada ditangannya, beberapa keraguan dalam skala minor tetap ada dalam masyarakat. 

Dalam rentang waktu hanya dalam beberapa bulan, kembali lagi, dengan doktrin yang kuat Adolf Hitler berhasil meyakinkan masyarakatnya dengan beberapa slogan dan moto singkat nasionalnya yakni "Di depan kita terbentang Jerman, bersama kita Jerman bangkit, di belakang kita, seluruh Jerman mengikuti". Dengan pembawaaan yang lugas, jelas, dan tegas, Hitler akhirnya mampu mengikat seluruh paham masyarakatnya untuk tunduk dibawahnya. Bersama dengan Hermann Göring ditangan kanannya, Adolf Hitler memimpin Jerman dengan kuat

Hal yang sangat jelas diinginkan oleh Hitler dalam menggunakan kekuasaannya sebenarnya sudah sangat jelas tertera dalam bukunya yang berjudul "Mein Kampf" adalah untuk mampu menaklukkan dan menghancurkan Perancis guna menghapus penghinaan akibat dendam lamanya pada perang dunia-1. Dendam lamanya berupa penghinaan yang berada di dalam Perjanjian Versailles tahun 1919, dimana Perancis berhasil melucuti Jerman dari pasukannya dan juga sebagian wilayahnya. 

Bersama dengan kekuasaan yang dimilikinya, Adolf Hitler memiliki keinginan besar untuk mewujudkan "Lebensraum" atau ruang hidup. Secara ringkas, Adolf Hitler ingin membalaskan dendamnya untuk menundukkan Perancis. Angka tidak berbohong, populasi masyarakat Jerman yang berada di angka 80 juta, akan digunakan Hitler sebagai alat untuk menaklukkan Perancis yang popolusasinya lebih kecil 2 kali lipat dari populasi Jerman. Hitler berkeinginan keras untuk membentuk Jerman yang berkuasa di dunia.

Dengan sikap anti-semit, Hitler ingin menegaskan superioritas kaumnya, yakni ras Aria Jerman, dimulai dengan peristiwa genosida atau pembantaian massal terhadap kaum Yahudi, yang dianggapnya sebagai ancaman nyata. Masyarakat dalam skala minor yang menolak eksistensi kekuasaan Hitler, atau yang dikenal dengan Anti-Nazi, mereka akan dikirim ke Dachau, sebuah kamp konsentrasi bersama dengan tahanan lainnya dari kaum komunis, sosial demokrat dan yang menentang rezim Nazi. Rasa hormatnya kepada identitas orisinial bangsanya, menjadikan misi akhir Hitler adalah untuk membawa semua orang-orang dari tanah airnya untuk bisa berkuasa di Reichstag (Pusat Parlemen Jerman)

30 September 1938, awal perang dunia ke-2 telah dimulai. Di Kota Munich, basis Nazi, konferensi perdamaian yang memakan waktu 11 jam pun dilaksanakan. Bersama dengan sekutu kuatnya, yakni Diktator Italia, Benito Mussolini, Hitler semakin menjadi sosok yang menakutkan bagi semua musuhnya. Benito Musolini yang merupakan pendiri fasisme, melakukan indoktrinasasi bagi seluruh bangsa.  

Adolf Hitler bersama Benito Mussolini
Adolf Hitler bersama Benito Mussolini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun