Mohon tunggu...
Dandy Akbar Irawan
Dandy Akbar Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Writer

* Pembaca yang belajar menjadi Penulis *

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Laki-Laki Miskin Melamar Seorang Wanita

9 Desember 2021   07:00 Diperbarui: 9 Desember 2021   07:02 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari seorang anak gadis mengadukan ke ayahnya bahwa ia tengah diminta oleh tiga orang laki-laki dengan karakteristik yang berbeda-beda. Anak gadis tersebut berkata kepada ayahnya :

" Wahai ayah, saat ini telah datang tiga laki-laki yang mempunyai niat untuk meminangku. Satu dari laki-laki tersebut adalah orang kaya, satu dari laki-laki tersebut adalah orang tampan dan satu dari laki-laki tersebut adalah orang yang miskin "

Seorang ayah pun berkata kepada anak gadisnya sembari memperhatikan ketiga orang laki-laki tersebut :

" Wahai putriku, jika engkau memilih laki-laki yang mempunyai kekayaan maka nantinya engkaupun akan menjadi kaya dan jika engkau memilih laki-laki yang mempunyai ketampanan, maka kecantikan yang engkau miliki sekarang akan menjadi indah nantinya. Tapi jika engkau memilih laki-laki yang miskin sebaiknya engkau buang jauh-jauh saja. Sebab ia akan menambah kefaqiranmu saja "

Mendengar jawaban seorang ayah, anak gadis tersebut dengan spontan menjawab :

" Duhai ayah, tanpa mengurangi baktiku kepadamu aku menginginkanmu untuk mendengar pendapatku. Ketahuilah ayah, jika aku memilih si Kaya untuk menjadi suamiku nantinya, maka ia akan menikahi dua sampai empat wanita dengan kekayaan yang dimilikinya. Jika aku memilih si Tampan untuk menjadi suamiku, maka ia akan banyak didambakan serta dirindukan oleh ratusan bahkan ribuan wanita di luar sana.  Akan tetapi, jika aku memilih si Miskin untuk menjadi suamiku maka batinku terasa tenang dan seumur hidup bersamanya "

Sang Ayah pun terdiam mendengar jawaban anak gadisnya tersebut seolah tidak mau memaksakan lagi untuk memilih lelaki yang diinginkannya. Lalu, apa pelajaran yang dapat kita petik dari kisah tersebut? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun