Ingatkah?
Ada kalimat menghormati sebelum dihormati,
Menghargai jika mau dihargai dan,
Kalimat penuhi kewajiban sebelum menuntut hak.
Lalu bagaimana?
Sudah?, Sudahkah kita menghargai dan menghormati diri kita?
Ingat,
Kalimat tidakkan ada tanpa kata,
Bunyi tidaklah begitu semarak tanpa gema.
Demikian pula Indonesia,
Tidaklah ia kan jaya tanpa upaya masyarakatnya
tentu dengan pemimpin yang pula dipercaya.
Tidak,
Tidak dengan suara yang dibeli,
Apalagi masyarakat yang acuh tiada peduli.
Kenapa?
Kau tak perlu menanyakannya,
Pertanyaan klise yang kau pun tahu jawabannya.
Karena indonesia dengan masyarakat adalah manusia,
Bukan boneka marionatte yang digerakkan sesuka hatinya.
Pemerintah bukan dalang dari para wayang,
Tapi pemerintah bukan juga kambing hitam dari tiap kekacauaan.
Tanahmu hancur, sungaimu kering bukan salah tuhanmu
Yang menguji dengang begitu kejamnya.
"Lantas salah siapa?" Â Salah kita.
"Kenapa kita?"
Sungguhlah ironi pertanyaanmu saudara.
Salah kita yang tak mampu gunakan suara,
Salah kita yang serakah akan harta sejenak saja,
Salah kita yang teriak saat semua sudah hancur tiada sisa,
Salah kita yang bungkam akan sebuah fakta,
Salah kita yang mengaku Indonesia,
Tapi tak peduli pada derita ibu pertiwi.
Karenanya, ayo, mari, bergeraklah
Jangan hanya tidur dan bertingkah acuh
Kau punya satu suara, gunakan sebaik-baiknya ia.
Jangan diam dan mau dibungkam denga uangnya.
 Sumbawa Besar.