Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pengalaman Melihat Lokasi Migrasi Burung Musim Dingin di Jepang

9 Januari 2018   19:32 Diperbarui: 10 Januari 2018   02:37 2075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapatkan barisan supaya nggak kedinginan (Horizon Perfekt on Superia400. Dokumentasi Pribadi)

Di dunia ciptaanNya yang maha indah dan besar ini, memang banyak rahasia alam dengan keunikan flora dan faunanya. Setiap flora dan fauna pun masing2 mempunyai ragam pola hidup dan karakter berbeda yang terkadang unik (bagi kita manusia) sehingga membuat kita takjub.

Salah satu perilaku unik yang masih menyisakan beberapa misteri yang belum terkuak adalah migrasi hewan.

Seperti kita tahu, di benua Afrika ada migrasi dari hewan Wildebeest maupun Zebra. Di Amerika Utara ada migrasi Kupu2. Migrasi juga tidak hanya terjadi di daratan dan lewat udara. Di Laut pun, kita mengenal adanya migrasi Kura2, juga migrasi Ikan. Bahkan, migrasi juga terjadi di daerah dingin seperti di Antartika, misalnya migrasi Penguin Emperor.

Dalam tulisan ini, saya ingin membahas tentang migrasi yang tentunya kita pernah baca atau dengar yaitu migrasi burung, khususnya di Jepang yang lokasinya pernah saya kunjungi beberapa waktu lalu di musim dingin. Setiap musim dingin seperti sekarang ini, ingin sekali saya kembali mengunjungi lokasi tersebut. Sayangnya, saya belum punya kesempatan lagi yang cocok untuk itu.

Migrasi Burung di Jepang

Jepang yang mempunyai 4 musim dan dengan posisi kepulauannya yang dekat dengan benua besar Asia, menjadikannya sebagai salah satu tujuan dari migrasi burung, yang dalam bahasa Jepangnya disebut Wataridori.

Wataridoriatau migrasi burung menurut musim dan tujuannya di Jepang dibagi menjadi 3 macam.

Pertama adalah migrasi burung di musim panas (natsudori), yaitu burung2 dari negara di selatan (tenggara) Jepang, datang pada saat musim semi sampai musim panas. Tujuan mereka datang adalah untuk bertelur (berkembang biak). Kemudian pada awal musim gugur, burung2 ini (beserta anak2 nya yang lahir) kemudian kembali ke tempat asalnya. Beberapa jenis burung yang tergolong natsudori, misalnya burung Tsubame (Hirundo rustica), Kakkou (Cuculus canorus), dan burung Yotaka (Caprimulgus indicus).

Yang kedua adalah burung yang bermigrasi di musim dingin (fuyudori), yaitu burung2 dari Siberia yang pada musim panas berbiak disana kemudian datang ke Jepang selama musim dingin, karena musim dingin di Siberia lebih ekstrim dibandingkan dengan Jepang. Beberapa jenis burung yang tergolong fuyudori,misalnya burung Magan (Anser albifrons), Kohakucho (Cygnus columbianus), Oohakucho (Cygnus cygnus).

Salah satu dari jenis fuyudori (Magan) di lokasi yang saya kunjungi (Dokumentasi Pribadi)
Salah satu dari jenis fuyudori (Magan) di lokasi yang saya kunjungi (Dokumentasi Pribadi)
Kemudian yang terakhir adalah burung yang singgah sementara (tabidori) di Jepang dalam perjalanan migrasinya dari Siberia ke Australia di musim dingin. Lalu setelah musim berganti ke musim semi, burung2 ini akan kembali singgah di Jepang dalam perjalanannya dari Australia menuju Siberia, untuk menghabiskan musim panas disana. Beberapa jenis burung yang tergolong tabidorimisalnya burung jenis Sigi (family Scolopacidae), maupun burung jenis Chidori (family Charadriidae).

Di Jepang, ada satu website yang dikelola oleh Wild Bird Society of Japan, dimana masyarakat bisa melaporkan bila mereka menemukan atau melihat salah satu jenis burung yang sedang bermigrasi di suatu tempat. Jika kita tengok websitenya, untuk memudahkan pencarian data, maka masing2 jenis burung dilambangkan dengan tiap warna yang berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun