Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Yuk Kita Mengenal Lebih Jauh tentang Sushi!

9 Agustus 2017   15:37 Diperbarui: 10 Agustus 2017   01:37 3470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai macam sushi (dokumentasi pribadi)

Kemudian di Tiongkok, nama sushi sudah mulai muncul di dalam literatur pada abad ke 5 s/d 3 sebelum Masehi. Makanan yang diawetkan juga bukan hanya ikan, namun juga unggas seperti burung, maupun hewan seperti babi. Di Jepang sendiri, nama sushi baru ditemukan di dalam literatur pada tahun 718 Masehi. Berbeda dengan cara makan yang populer sekarang, dahulu sushi yang sudah melalui proses pengawetan dimakan tanpa nasinya.

Sushi yang disajikan di daerah Kanazawa (dokumentasi pribadi)
Sushi yang disajikan di daerah Kanazawa (dokumentasi pribadi)
Waktu untuk pengawetan sushi-nya, atau waktu simpan makanan untuk menunggu sampai layak makannya pun bervariasi. Umumnya dibutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan. Walaupun membutuhkan proses yang lama, namun seiring dengan populernya proses pengawetan ini, maka sushi menyebar ke berbagai daerah di Jepang. Kemudian di berbagai daerah tersebut, segala cara dilakukan untuk lebih memperpendek proses pengawetannya. 

Perbedaan cara pengawetan ini pula yang kemudian menjadi penyebab munculnya berbagai jenis sushi yang populer di masing-masing daerah. Pada akhirnya di jaman Edo, untuk lebih memperpendek prosesnya, maka cuka dapur mulai dipakai untuk pengawetannya.  Karena dengan cara ini, pengawetannya hanya memerlukan waktu beberapa hari saja.

Sushi yang kita kenal sekarang pada awalnya dikenalkan di masa Edo dengan nama Edomae Nigirizushi. Edomae bisa berarti di depan Edo, yaitu laut. Edo (Tokyo), lautnya kaya akan mineral yang terdapat dalam sedimen yang dibawa dari sungai-sungai di hulunya. Dengan banyaknya kandungan mineral ini, serta kandungan dari unsur2 lain yang digemari ikan, maka berbagai jenis ikan banyak berkumpul di laut sekitar Edo. 

Nigiri adalah cara membuat sushi dengan memadatkan nasi menggunakan tangan. Masyarakat yang tinggal di daerah Edo, ingin agar ikan-ikan tersebut dapat langsung disantap dengan proses yang kalau bisa tanpa menunggu lama. Ikan-ikan tersebut kemudian diolah dengan cepat, lalu digunakan  sebagai neta  dan ditaruh diatas nigiri  yang sudah dibuat. Jadilah yang namanya Edomae Nigirizushi.

Cara penyajian cepat Edomae nigirizushi  ini kemudian digemari masyarakat pada jaman itu. Kalau jaman sekarang, Edomae nigirizushi   ini bisa dikatakan setara dengan fast food seperti Kentucky atau McD.  Umumnya sushi pada jaman ini disajikan di warung tanpa tempat duduk yang biasa disebut tachigui  (makan sambil berdiri).

Cara tachigui akan memudahkan bagi orang yang sekedar ingin menghilangkan rasa lapar, karena dia bisa masuk ke rumah makan tersebut, lalu memesan dan kemudian memakan dengan cepat. Dari segi bisnis, pemilik rumah makan tachigui  juga diuntungkan, karena putaran pengunjung warung bisa berganti dengan cepat.

Sushi moderen dengan neta ayam goreng dan mayonnaise (dokumentasi pribadi)
Sushi moderen dengan neta ayam goreng dan mayonnaise (dokumentasi pribadi)
Jenis2 sushi

Jenis sushi ada bermacam-macam. Jika dilihat dari cara membuat/menyajikannya, maka kita bisa menemui ada temakizushi, yaitu sushi yang dibalut dengan rumput laut. Ada pula chirashizushi, yaitu sushi yang nasinya tidak dikepal, dan neta-nya  hanya dihamburkan diatas nasi yang sudah diberi asam. Selain itu ada pula inarizushi, oshizushi, temarizushi, narezushi, gomokuzushi,  dan lainnya yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu karena bisa jadi buku nanti :) 

Menurut daerah asal sushinya, kita bisa menemui datemakizushi  dari daerah chousi di chiba, shimazushi  dari pulau ogasawara, funazushi dari prefektur Shiga dan lainnya.

Dari cara penyajiannya, kita bisa menemukan dua cara, yaitu sushi yang disajikan dengan conveyor-belt berputar (biasa disebut kaitenzushi) maupun sushi yang disajikan tanpa conveyor-belt. Sushi yang disajikan tanpa conveyor-beltberputar ini biasanya disajikan langsung di depan pembeli yang duduk disekitar counter tempat orang yang membuatnya (itamae).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun