Mohon tunggu...
Danar Purwita
Danar Purwita Mohon Tunggu... -

Seorang Wanita, Istri, Ibu dan Manusia Biasa.\r\n\r\n"I might not be pretty enough, but it's not my fault. \r\nIt’s the way I am, the way I was, and the way I will always be."\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berawal dari Sebutir Bijih

10 Maret 2011   01:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:55 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Suatu sore ketika Budhe Sri sedang jalan-jalan sore di perkampungan belakang kompleks perumahannya, Budhe Sri melihat pemandangan yang sedikit aneh. Ada pohon pisang yang ditanam di tengah jalan. Jalan di perkampungan tersebut memang rusak parah, berlubang-lubang. Bahkan lubang tersebut ada yang sangat dalam sehingga ketika hujan tiba, ada genangan air yang sering membuat pengguna jalan terjerembab lubang tersebut.

“Kok ada pohon pisang ditanam di tengah jalan Mbak?” tanya Budhe Sri kepada mbak-mbak penjual jamu yang merupakan warga perkampungan itu.

“Itu sindiran kok Budhe?”

“Sindiran? Buat siapa?” Budhe Sri mengernyitkan kening.

“Sindiran buat anggota DPRD yang kebetulan juga warga kampung sini juga. Masak, tahu jalan rusak parah begini, lubang disana –sini, dibiarin aja.” terang si mbak penjual jamu.

“Maksudnya biar anggota DPRD itu melihat aksi warga kampung ini dan mengusulkan untuk perbaikan jalan?”

“Iya Budhe, karena jalan kampung ini sebenarnya sudah lama rusak, tapi tidak ada perbaikan sampai sekarang.” Ratap si mbak penjual jamu.

“Ya semoga anggota DPRD nya sadar, setidaknya warga kampung ini sudah berusaha menyuarakan aspirasinya melalui aksi tanam pohon ditengah jalan ini.”

Sesungguhnya tidak ada usaha yang sia-sia. Seperti aksi tanam pohon ditengah jalan itu, dengan tujuan mulia, niscaya anggota DPRD akan memperhatikan dan melakukan perubahan. Mungkin aksi ini terbilang sederhana dan dilakukan oleh orang-orang kecil seperti warga kampung itu, tapi satu hal yang diyakini bahwa tujuan akhir pasti akan tercapai. Karena ‘pohon tumbuh besar dan kokoh berawal dari sebutir bijih’. Cita-cita yang besar, berawal dari usaha-usaha kecil yang selalu dipupuk untuk mencapainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun