Mohon tunggu...
Danang Tw
Danang Tw Mohon Tunggu... -

Danang Tw Sebagai mahasiswa Teknik Industri, Universitas Mercu Buana Jakarta. Sekaarang bekerja di PT. Alkindo Mitra Raya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemanfaatan Energi Angin

22 Desember 2011   16:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:53 1882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada saat ini kita merasa prihatin dengan penggunaan pembangkit listrik yang masih di dominasi oleh pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil. Padahal di negara ini banyak terdapat sumber energi yang terbarukan yang belum di manfaatkan secara optimal, misalnya energi angin, energi panas bumi, energi surya, mikro hidro dll. Jika di lihat dari potensi yang dimiliki negara ini tentang kekayaan energinya maka sungguh luar biasa, bahkan ada pepatah mengatakan bahwa negara Indonesia sebagai negeri yang Gemah Ripah Loh Jinawi atau artinya kurang lebih negara yang kaya raya. Namun kekayaan sumberdaya alam ini tidak di dukung secara optimal dengan SDM ( Sumber Daya Manusia ) yang memadai sehingga masih bergantung kepada pihak asing.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai yang terpanjang di dunia yaitu sekitar 8.0791 km. Potensi ini tentunya jika dimanfaatkan secara optimal maka akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa, misalnya jika kita manfaatkan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA), mengingat Indonesia memiliki ribuan pulau dengan pesisr pantai yang belum di manfaatkan energi ainginnya. PLTA adalah alat yang dapat merubah energi angin menjadi energi listrik dengan memanfaatkan perputaran blade/baling-baling kincir angin sehingga menggerakkan generator yang ada di dalamnya. Energi listrik yang di hasilkan tersebut tidak langsung di manfaatkan atau didistribusikan ke rumah penduduk tetapi terlebih dahulu di simpan di dalam baterai.

Jika ditinjau dari syarat-syarat yang di perlukan untuk mendirikan PLT Angin dari segi kecepatan angin, maka kecepatan angin rata-rata di seluruh Indonesia kira-kira 3 meter per detik, kecepatan angin tersebut cukup untuk menggerakkan turbin kincir angin dengan kategori skala kecil. Turbin jenis ini cocok untuk digunakan di pesisir pantai, pegunungan bahkan di dataran rendah ataupun tinggi asalkan kecepatan angin rata-ratanya minimal 3 meter/detik. Namun pemanfaatan energi angin ini belum optimal, terbukti dengan jumlah PLT Angin yang telah beroperasi di Indonesia baru sebanyak 5 Unit dengan kapasitas 80 kilo watt dan pada tahun 2007 bertambah lagi sebanyak 7 unit yang beroperasi di pulau Selayar 3 unit, Sulawesi Utara dua unit, Nusa Penida, Bali dan Bangka Belitung dengan kapasitas yang sama. Sehingga diperlukan exspansi kedaerah-daerah yang belum mendapatkan listrik PLN, sehingga di harapkan kebutuhan listrik masyarakat terpencil dapat tercukupi. Mengacu pada Target Energi Nasional maka pembangkit Listrik Energi Angin di targetkan mencapai 250 Mega Watt pada thun 2025, semoga terget ini segera tercapai. Amin.

Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang paling berkembang saat ini. Berdasarkan data dari WWEA (World Wind Energy Association), sampai dengan tahun 2007 perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93.85 GigaWatts, menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global. Amerika, Spanyol dan China merupakan negara terdepan dalam pemanfaatan energi angin. Diharapkan pada tahun 2010 total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin secara glogal mencapai GigaWatt.

Di Dunia ada ribuan turbin angin yang beroperasi, dengan kapasitas total 58.982 MW yang 69% berada di Eropa (2005). Dia merupakan cara alternatif penghasilan listrik yang paling tumbuh cepat dan menyediakan tambahan yang berharga bagi stasiun tenaga berskala besar yang berbeban besar. Penghasilan kapasitas listrik diproduksi-angin berlipat empat antara 1999 dan 2005. 90% dari instalasi tenaga angin berada di AS dan Eropa. Pada 2010, Asosiasi Tenaga Angin Dunia mengharapkan 120.000 MW akan terpasang di dunia.

Jerman, Spanyol, Amerika Serikat, India dan Denmark telah membuat invesatasi terbesar dalam penghasilan listrik dari angin. Denmark terkenal dalam pemroduksian dan penggunaan turbin angin, dengan sebuah komitmen yang dibuat pada 1970-an untuk menghasilkan setengah dari tenaga negara tersebut dengan angin. Denmark menghasil lebih dari 20% listriknya dengan turbin angin, persentase terbesar dan ke-lima terbesar dari penghasilan tenaga angin. Denmark dan Jerman merupakan eksportir terbesar dari turbin besar.

Semoga Indonesia dapat belajar dari negara-negara yang lebih dahulu berhasil dalam progam pemanfaatan energi angin menjadi energi listrik supaya ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dapat dikurangi.

Sumber :

http://www.jurnalinsinyurmesin.com/index.php?option=com_content&view=article&id=5

http://renewableenergyindonesia.wordpress.com/2008/03/05/pembangkit-listrik-tenaga-angin/

http://ezkhelenergy.blogspot.com/2011/07/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html

http://anekasurya.indonetwork.co.id/group+132612/listrik-tenaga-angin.htm

http://www.kincirangin.info/

sumber gambar :

http://khanzaku.wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun