Mohon tunggu...
Agustinus Danang Setyawan
Agustinus Danang Setyawan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Vortiter In Re, Sauviter In Modo || Teguh dalam Prinsip, Lentur dalam Cara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Ada PPKn di Tingkat Middle School?

31 Agustus 2022   08:17 Diperbarui: 31 Agustus 2022   11:14 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekapur sirih

Pagi ini, saya melihat anak didik saya di tinggkat middle school sedang bereksperimen tentang aktualisasi nilai Pancasila di dalam kehidupan mereka masing-masing. Pancasila dipahami secara umum sebagai dasar negara Indonesia. Permasalahan yang muncul adalah apakah nilai-nilai yang tertuang di dalamnya dapat dipahami dengan baik dan diwujudnyatakan di dalam kehidupan bersama.

Ide dasar untuk menanamkan nilai Pancasila ini saya kemas melalui kegiatan menulis. Sebagai akademisi, saya kira metode ini perlu untuk terus diperkenalkan kepada peserta didik. Alur pemikiran yang saya tawarkan kepada mereka bisa dikatakan sederhana. Tantangan sebenarnya ada pada kepekaan anak untuk melihat dan mencermati tatanan nilai yang ideal beserta realitas sosialnya.

Nilai Ideal Pancasila

Di dalam konsep filsafatnya, Pancasila memiliki nilai ideal yang tersusun dengan baik. Nilai-nilai itu seyogyanya diraharapkan akan menjadi pondasi dasar kehidupan bersama rakyat Indonesia. Nilai-nilai itu antara lain: ketuhanan, persatuan, solidaritas, dll. Refleksi atas nilai Pancasila menjadi titik pangkal yang baik untuk memahami kedalaman makna yang ada di dalam Pancasila itu sendiri. Saya yakin bahwa lima sila Pancasila tidak sekedar untuk dihapalkan. Lebih dari itu, nilia itu perlu dihidupi.

Sisi Aktual

Nilai ideal akan berhadapan dengan realitasnya. Pancasila sebagai dasar negara memiliki sisi ideal tentang tatanan nilai yang mendasari hidup masyarakat Indonesia. Sayangnya, nilai-nilai itu berkebalikan dengan kenyataan di masyarakat. Saya meminta kepada murid-murid saya untuk berani melihat kenyataan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Apakah nilai-nilai Pancasila itu dapat dihidupi dengan baik atau malah sebaliknya? 

Pada tahap ini, murid-murid saya minta untuk meneliti realitas masyarakat melalui contoh konkritnya. Menemukan akar masalah adalah metode yang sangat baik untuk meningkatkan kemampuan analisis mereka. Dapat dikatakan, fase ini berarti analisis-reflektif. Mereka kemudian menantang diri mereka untuk melihat dengan jeli perihal ketidakmampuan masyarakat Indonesia dalam menghidupi nilia-nilai Pancasila itu.

Menemukan akar masalah

Kemampuan berikutnya yang perlu mereka pelajari adalah menemukan akar permasalahan melalui kejadian yang sedang mereka hadapi. Proses ini saya kira sangat penting bagi mereka untuk menumbuhkan kepekaan sosial atas perjalanan kehidupan berbangsa. Tanpa kepekaan dan hati yang baik untuk menilai dan mau terlibat, saya pikir Indonesia tidak akan pernah maju. Mereka hanya akan  menjadi pribadi 'penghafal' belaka. Ketika mereka mampu menemukan akar permasalahan dari sebuah kejadian, tentunya ini sudah menjadi kabar yang sangat membahagiakan. Bagi level mereka, bisa jadi ini menjadi tantangan untuk bisa berkembang pada fase analitik-reflektif ini. 

Menenukan Solusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun