Mohon tunggu...
Agustinus Danang Setyawan
Agustinus Danang Setyawan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Vortiter In Re, Sauviter In Modo || Teguh dalam Prinsip, Lentur dalam Cara

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bersuci dan BerSuCi

10 Mei 2021   12:40 Diperbarui: 10 Mei 2021   12:44 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dimensi vertikal adalah urusan setiap prbadi dengan Tuhan. Sedangkan dimensi horisontal, adalah ranah masing-masing pribadi dengan sesamanya (flaticon.com)

Tema kali ini "Bersuci" sangatlah teologis. Sekalipun tema ini ranahnya privat tetapi konsekuensinya tetap memiliki dua dimensi besar, yiatu vertikal dan horisontal. 

Dimensi vertikal adalah urusan setiap prbadi dengan Tuhan. Sedangkan dimensi horisontal, adalah ranah masing-masing pribadi dengan sesamanya. Jadi, secara garis besar, makna 'bersuci' berarti memurnikan kembali relasi masing-masing pribadi dengan Tuhan dan sesamanya.

Pertanyaannya sekarang adalah, "Apakah setiap pribadi mampu dan mau BERSUCI dari ranah teologis sampai ke praksisnya?" Hal ini tidak akan mudah dilakukan tentunya jika dalam diri setiap pribadi belum tumbuh nilai-nilai hidup yang lain. Dan kekacauan batin sering kali malah muncul karena ada kontradiksi dalam diri masing-masing; seakan akan pertentangan nilai di dalam batin masing-masing.

Membangun relasi yang murni dengan Tuhan merupakan sebuah pondasi dasar. Sekalipun menjadi pondasi dasar, aspek ini sifatnya abstrak tetapi imanen. Disebut abstrak karena tidak dapat dibau, dilihat, dan dipegang. Artinya, inderawi manusiawi tak dapat menangkapnya. Dan disebut imanen karena berada dalam konteks keyakinan pribadi.

Apakah membangun pondasi iman ini penting? Ya, sangatlah penting. Kadar keimanan orang tentunya tidak akan dapat dinilai dengan barometer apapun. Intinya, kalau seseorang sudah mengatakan yakin, ya sudah orang lain tak bisa mendebat lagi. Maka konsekuensinya, sejatinya setiap orang tak akan bisa menilai kualitas iman sesamanya.

Aspek hubungan pribadi dengan Tuhan ini memiliki arti dalam diri setiap orang. Setiap orang memiliki 'cara' nya sendiri untuk mencapai level relasi personal dengan Tuhan itu. Maka, ketika sesorang memaksakan caranya agar dipakai juga oleh orang lain, crash akan terjadi.

Benar tidaknya laku tapa seseorang tidak dapat dinilai oleh orang lain. Dalam kaca mata saya, ini adalah hak prerogatif Tuhan. Dialah yang berhak menilai umat-Nya. Maka, apakah seseorang itu nantinya masuk surga atau tidak, saya kira itu bukan 'urusan' manusia. Itu semua hak Tuhan untuk menentukannya.

Nah, makna  'bersuci' berada dalam konteks ini. Bersuci adalah cara manusia untuk memurnikan hubungan dirinya dengan Tuhan. 'Bersuci' adalah niat batin seseorang untuk mengubah tatanan dirinya dari yang sebelumnya kacau menuju kemurnian. Tetapi bagi saya, 'bersuci' bukan sebuah jaminan. Semuanya kembali kepada Tuhan, apakah Dia menerima semua laku-tapa kita atau tidak.

 BerSuCi

Aspek horisontal dari nilai hidup 'bersuci' adalah memurnikan kembali relasi dengan sesama.  Mengapa kata 'bersuci' saya tuliskan demikian : "BerSuCi" ? 

Dalam aspek horisontal, kata 'Ber-Su-Ci' saya maknai sebagai Ber (Berikan), Su (Suka), Ci (Cita). Maka, kata 'BerSuCi' berarti Berikan Suka Cita.

Aspek horisontal ini merupakan aktualisasi dari aspek vertikal yang menjadi dasar iman. Jika kita hanya berhenti pada satu apsek saja (vertikal) dan melupakan aspek salah satunya, maka iman kita mati. Iman tanpa perbuatan sejatinya mati!

Konsekuensi logis dari sikap iman kita kepada Tuhan adalah tumbuhnya relasi yang baik kepada sesama kita. 'BerSuCi' adalah konsekuensi sekaligus komitmen manusia yang beriman. Setiap orang ditantang untuk dapat memberikan suka cita kepada sesamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun