Mohon tunggu...
Agustinus Danang Setyawan
Agustinus Danang Setyawan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Vortiter In Re, Sauviter In Modo || Teguh dalam Prinsip, Lentur dalam Cara

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Tetep Menjadi Berkah

27 April 2021   08:46 Diperbarui: 27 April 2021   09:00 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetap menjadi berkah (https://twitter.com/rider_adembener/)

Kisah ini bukan kisah saya yang sedang berpuasa tetapi kisah tetangga-tetangga yang dengan tekun menunaikan ibadah puasanya. Saya seorang Katolik di perumahan yang mayoritas muslim. Keadaan ini bukan menjadi masalah karena lingkungan tempat tinggal saya di Batang, Jawa Tengah sangat harmonis. Friksi antar agama tidak pernah terjadi dan kami dapat hidup secara bersama-sama dengan penuh respect. Bahkan lebaran tahun kemarin pun keluarga saya ikut lebaran bareng, makan-makan, guyon bareng tetangga satu blok. Ini membahagiakan.

Saya salut dengan tetangga-tetangga yang sedang berpuasa. Mereka para pekerja yang tulen. Sepintas tak ada bendanya ketika mereka bekerja selama dan sebelum bulan Ramadhan ini. Mereka tetap dengan tekun dan terlihat bersemangat dalam bekerja. Saya tetap yakin bahwa mereka tetap menjalankan ibadah puasa dengan hati yang gembira.

Inilah yang membuat saya salut. Ketika sore hari sepulang kerja, kami sering ngobrol bareng di gang depan rumah. Ngobrol santai ini setiap sore kami lakukan sembari menunggu waktu buka puasa. Berbagai cerita muncul, paling tidak pengalaman seharian ini, entah di jalan, di tempat kerja, atau di manapun mereka mendapatkan cerita.

Nah, dalam kesempatan-kesempatan ngobrol ini, tampak sekali antusiasme mereka dalam menghadapi puasa setiap harinya. Mereka tetap bekerja sekalipun berpuasa dan tetap dalam motivasi tinggi untuk mencari berkah dan menjadi berkah dalam perjalanan hidup mereka. Hebat.. kata ini yang terucap dalam batin saya. Kehidupan yang mereka perjuangkan inilah yang menjadi inspirasi bagi saya yang non muslim ini. Prinsip hidup yang hebat datang dari orang-orang yang hebat pula. Sekalipun mereka sedang berpuasa, mereka tetap tidak egois mementingkan diri mereka sendiri. 

Masa puasa tidak hanya digunakan untuk mencari berkah untuk dirinya sendiri, tetapi juga bagaimana menjadi berkah untuk orang-orang di sekitarnya.

Prinsip "Menjadi Berkah" untuk orang lain inilah yang bagi saya menjadi inspriasi untuk berefleksi hari ini. 

Dalam keadaan lemah (secara fisik), batin dan motivasi mereka tetap kuat. Mereka tidak beridam diri hanya menunggu waktu, tetapi menggunakan waktu seoptimal mungkin supaya hidup mereka tetep dapat menjadi saluran berkah untuk orang lain melalui karya yang mereka lakukan setiap harinya. Hidup seperti inilah yang membuat saya berdecak kagum. Saya akhirnya menyadari bahwa Rahmat Tuhan itu memang berlaku universal. Bahkan lewat periode masa puasa saja, hati saya disentil dan dipacu untuk bermenung setelah melihat hidup tetangga-tetangga saya.

Komitmen inilah yang baik untuk kehidupan bersama. Saya sebagai non Muslim pun akhirnya juga menerima ciptratan rahmat itu. Syukur bahwa saya memiliki tetangga yang seperti itu. Terima kasih saudara-saudaraku atas pelajaran hidup ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun