Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Gojek dan Sedikit Masalahnya

19 November 2018   05:16 Diperbarui: 19 November 2018   05:29 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gojek adalah salah satu aplikasi kekinian yang punya segala macam fitur. Tidak hanya sebagai transportasi online, gojek juga punya fitur lain seperti go-mart untuk berbelanja, atau go-food untuk membelikan makanan. 

Jelas ini adalah sebuah kemajuan teknologi yang seringkali membantu kita para "milenialis" untuk semakin malas keluar rumah. Bagaimana tidak, sekarang ini untuk berbelanja di minimarket yang jaraknya hanya lima ratus meter saja kita sudah bisa mengandalkan para driver gojek online ini.

Tetap saja, gojek tampaknya tidak benar -- benar memperhitungkan tindak pidana yang bisa terjadi dengan fitur yang mereka miliki. Dengan aplikasi go-mart misalnya, anda bisa meminta mereka yang adalah mitra gojek untuk membelikan pulsa, mengisikan uang elektronik seperti pay pro (dari Indosat) menambahkan saldo e-wallet game seperti coda pay dan lain -- lain.

Disni letak masalahnya. Terkadang fitur -- fitur ini digunakan oleh orang tidak bertanggung jawab untuk keuntungan pribadi mereka. Ketika seseorang meminta untuk diisikan uang elektronik pay pro misalnya, para driver gojek akan dengan senang hati melakukannya. 

Atau ketika ada pelanggan lain meminta ditambahkan saldo coda pay-nya, terkadang tidak ada alasan juga untuk dirver tidak melakukannya. Pilihannya adalah melakukan apa yang diminta pemesan, atau pelanggan akan membatalkan pesanannya yang berarti turunnya performa kerja mitra. Dengan turunnya performa kerja, resiko yang mungkin terjadi adalah tidak mendapatkan bonus yang merupakan andalan beberap mitra. Artinya, para driver nyaris tidak punya pilihan.

Lalu, apakah pihak gojek sudah memperhitungkan kerugian yang bisa saja dialami oleh mitranya. Sebut saja kasus yang pernah terjadi, seorang gadis melakukan order fiktif go-food dengan total jutaan yang merugikan puluhan driver gojek hanya karena sakit hati cintanya ditolak. 

Atau yang seringkali tersebar di media social, ada orang yang meminta diisikan uang elektronik, pulsa atau e-wallet game lalu menghilang setelah driver "sampai" di alamat tujuan. Untuk kasus penipuan lewat pulsa, tampaknya bisa diatasi sebab sebenarnya gojek juga punya fitur go-pulsa. 

Dimana anda bisa mengisi pulsa lewat aplikasi tersebut. Untuk e-wallet game dan uang elektronik tampaknya susah untuk dilakukan. Sebab gojek harus bekerjasama dengan banyak pihak lain dalam mengembangkan layanannya.

Solusinya adalah, seharusnya pihak gojek membuat aturan khusus kepada pelanggan bahwa orderan belanja dengan nominal tertentu seharusnya dibayarkan dengan go-pay saja. Dengan begini, orang yang berniat jahat akan berpikir dua kali untuk melakukan aksinya dan para dirver juga selamat dari resiko kerugian. Bukankah sebenarnya go-pay punya manfaat yang banyak untuk kedua belah pihak baik pelanggan maupun driver.

Sudah saatnya pihak gojek memikirkan ulang tentang kebijakannya menyoal penggunaan aplikasi yang bisa merugikan siapa saja kapan saja.

Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun