Ringkih dia berjalan dalam getar bangsa yang porak poranda
Menangis pun tiada arti, sebab dia tak jua dihargai
Bagaimana putera - puteri saling menebar benci
Melupakan duka ibu pertiwi yang terkurung dalam sunyi
Masihkah ada cinta pada tanah ini
Tanah dimana darah tertumpah, air mata terjatuh pertama kali
Kenapa harus saling bergendang diatas anak bangsa yang tak berdaya lagi untuk menari
Mengapa jiwa haus kuasa demi tahta yang kelak ditinggal mati
Lihatlah kesana
Tatap dalam matanya
Ibu Pertiwi bagai wanita tua kehilangan anak - anaknya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!